Persaingan Ketat Bank Digital 2023
Sementara, Bank Mayora mencatatkan penyaluran kredit Rp2,9 triliun per September 2022. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mayora mencapai Rp6,9 triliun per kuartal III/2022.
Meski mencatatkan kinerja keuangan yang moncer, Bank Mayora akan menghadapi tantangan ketatnya persaingan sebagai bank digital tahun ini.
"Persaingan [bank digital] akan ketat. Mereka masih akan berdarah-darah dan bakar-bakar uang untuk bisa menarik nasabah baru baik dari sisi funding maupun lending," kata Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin.
Ia memperkirakan, setidaknya akan ada 2-3 bank digital baru di Indonesia. Bertambahnya jumlah bank digital ini didorong oleh kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membolehkan bank berinvestasi maksimal 35 persen di penyelenggara teknologi finansial (fintech).
“Masih ada beberapa bank yang mungkin berkolaborasi dengan fintech, kemudian berubah menjadi bank digital karena sudah ada dukungan regulasi,” ujarnya.
Salah satu bank digital yang hampir dipastikan meluncur tahun ini adalah bank digital besutan perusahaan fintech terkemuka WeLab Sky Limited.
Baca Juga
Peluncuran bank digital itu direncanakan tahun ini setelah WeLab mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) bersama PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial pada 2022.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan bahwa bank digital akan menghadapi tantangan tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Kalau suku bunga naik lagi, menurut saya ini menjadi tantangan untuk bank digital karena mereka juga perlu menaikan suku bunga deposito agar bisa bersaing dengan bank konvensional," ujarnya beberapa waktu lalu.
Dengan naiknya suku bunga deposito, bank digital harus meningkatkan beban pembayaran bunga.