Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi penyaluran kredit pembiayaan oleh industri perbankan akan tetap optimal pada tahun 2023. Adapun, BI meramal pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2023 akan tumbuh pada kisaran 10 hingga 12 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan hal tersebut sejalan dengan posisi likuiditas perbankan yang masih terjaga.
"Pada Desember 2022, alat likuid terhadap dana pihak ketiga [DPK] tercatat lebih tinggi mencapai 31,2 persen dan meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42 persen. Sehingga [mampu] mendukung keersediaan dana bagi perbankan untuk menyalurkan kredit pembiayaan bagi dunia usaha," jelas Perry Warjiyo saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Kamis (19/1/2023).
Adapun, pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 lalu dilaporkan tumbuh 11,35 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,24 persen yoy.
Tak hanya terjadi pada bank umum, pertumbuhan kredit juga dilaporkan terjadi pada industri perbankan syariah.
"Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 yang bahkan lebih tinggi yaitu sebesar 20,1 persen yoy, lebih tinggi dibanding dengan capaian tahun sebelumnya sbesar 6,6 persen yoy," pungkas Perry.
Baca Juga
Perry menjelaskan prtumbuhan penyaluran kredit segmen UMKM tercatat meningkat signifikan. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tercatat tumbuh 29,66 persen yoy.
Adapun, peningkatan permintaan kredit tersebut dinilai sejalan dengan perbaikan kinerja korporasi serta kondisi sektor konsumsi rumah tangga yang berangsur membaik hingga mendorong permintaan pembiayaan.
"Ke depan BI akan melanjutkan kebijakan makro-prudensial yg akomodatif, inklusif, dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan kredit pembiayaan pada sektor-sektor yang belum pulih seperti UMKM, KUR, dan kredit pembiayaan hijau dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional," tambah Perry.