Ada empat segmen pasar yang disasar oleh Maybank Indonesia melalui M2E itu. Pertama adalah segmen korporasi besar atau wholesale, kedua segmen komersial, ketiga small business enterprise (SME) plus, dan keempat adalah ritel SME.
Kemudian, ada sejumlah fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah korporasi di aplikasi tersebut, misalnya portofolio management payable, recevable management, hingga pengelolaan gaji karyawan.
Per Desember 2022, jumlah nasabah yang menggunakan layanan M2E di Maybank Indonesia mencapai 14.000 nasabah.
Potensi Debitur Korporasi
Gencarnya bank mengembangkan platform untuk nasabah korporasi seiring dengan tingginya potensi nasabah di segmen tersebut. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa segmen korporasi telah menjadi pendorong capaian kredit perbankan per Desember 2022.
Penyaluran kredit perbankan per Desember 2022 mencapai Rp6.387 triliun. "Perkembangan penyaluran kredit terjadi pada golongan debitur korporasi sebesar 14,54 persen yoy," demikian dikutip dari laporan Analisis Uang Beredar BI yang dirilis pada Selasa (24/1/2023). Golongan debitur korporasi itu menyumbang kredit Rp3.265,2 triliun per Desember 2022.
Baca Juga
BNI juga mencatat bahwa nasabah korporasi blue chip atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun menjadi pendorong pertumbuhan kredit sepanjang 2022.
BNI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 10,9 persen secara tahunan yoy menjadi Rp646,19 triliun pada 2022. Sementara, kredit pada segmen korporasi blue chip tumbuh pesat 28,9 persen yoy pada 2022 menjadi Rp232,7 triliun.
Bank Mandiri juga mencatatkan peran besar nasabah korporasi pada penyaluran kreditnya. Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit konsolidasi Rp1.202,2 triliun pada 2022, naik 14,48 persen yoy. Jika dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, tumbuh 11,8 persen yoy.