Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BTPS dan BRIS Melesat, Siapa Bank Syariah Paling Profit?

Bank Syariah Indonesia (BRIS) dan BTPN Syariah (BTPS) kompak mencetak pertumbuhan laba dua digit sepanjang 2022.
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) di Jakarta, Senin (13/1/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) di Jakarta, Senin (13/1/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bank BTPN Syariah (BTPS)

Menyusul laporan kinerja BRIS, Bank BTPN Syariah (BTPS) juga diketahui membukukan laba mencapai 21 persen secara tahunan menjadi Rp1,76 triliun sepanjang 2022.

Adapun mengacu pada laporan laba-rugi yang dibagikan perseroan, utamanya laba BTPS didorong oleh pendapatan dari piutang murabahah yang tumbuh 15 persen secara tahunan sebesar Rp5,04 triliun pada Desember 2022 dari Rp4,40 triliun pada Desember 2021.

Sementara dari sisi rasio profitabilitas, BTPS mencatatkan peningkatan NOM 49 bps menjadi 12,03 persen pada 2022. Sementara itu, BTPS mencatatkan ROE sebesar 24,68 persen atau naik 101 bps dan ROA 11,36 persen atau naik 64 bps sepanjang 2022.

Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad melaporkan total aset BTPN Syariah mencapai Rp21,2 triliun pada 2022. Selain itu, pembiayaan mencapai Rp11,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 10 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 10,4 triliun.

“Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari nonperforming financing di bawah ketentuan regulator. Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di level 53 persen jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah,” kata Fachmy. 

Rasio NPF gross BTPN Syariah justru terpantau naik 28 basis poin dari 2,37 persen per 2021 menjadi 2,65 persen per 2022. 

Sementara dari sisi pendanaan, BTPS mencatat peningkatan dana simpanan wadiah berupa giro dan tabungan, yakni 7 persen yoy menjadi Rp2,2 triliun yang utamanya ditopang oleh pertumbuhan tabungan sebesar 7 persen mencapai Rp2,17.

Pada periode yang sama, giro terkoreksi cukup dalam atau sebesar 32 persen menjadi Rp27,64 miliar dari posisi sebelumnya Rp40,87 miliar pada Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper