Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Digital Bank Awal Tahun Ini Melesat 27,96 Persen, Capai Rp4.900,6 Triliun

BI meramal pertumbuhan transaksi digital perbankan sepanjang tahun ini tumbuh 22,13 persen yoy dengan total nilai transaksi tembus Rp64.175,1 triliun.
Transaksi digital/istimewa
Transaksi digital/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa transaksi digital perbankan tumbuh 27,96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Januari 2023 menjadi Rp4.900,6 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan transaksi digital perbankan itu menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat di Indonesia, khususnya dalam mendorong konsumsi swasta.

"Ini ditopang semakin luasnya ekonomi digital, mudahnya sistem pembayaran digital, dan pesatnya layanan perbankan secara digital," katanya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (16/2/2023).

Selain transaksi digital perbankan, BI juga mencatat bahwa transaksi uang elektronik pada Januari 2023 tumbuh pesat 26,08 persen yoy mencapai Rp36,57 triliun.

Dia mengatakan bahwa ke depan BI akan terus menjaga stabilitas sistem pembayaran dan meningkatkan efisiensi melalui akselererasi transaksi keuangan digital. 

BI sendiri meramal pertumbuhan transaksi digital perbankan sepanjang tahun ini tumbuh 22,13 persen yoy dengan total nilai transaksi tembus Rp64.175,1 triliun.

Sementara itu sepanjang tahun lalu, nilai transaksi digital perbankan nasional dilaporkan meningkat 28,72 persen yoy menjadi Rp52.545,8 triliun.

Sejumlah perbankan pun mencatatkan peningkatan pesat transaksi digitalnya pada 2022. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya mencatatkan peningkatan nilai transaksi digital untuk mobile banking 34 persen yoy menjadi Rp5.460 triliun selama 2022. Sementara, nilai transaksi internet banking di BCA naik 15,6 persen menjadi Rp17.471 triliun.

Capaian transaksi digital banking BCA itu mengalahkan transaksi di ATM dan kantor cabang. Transaksi di ATM BCA misalnya hanya tumbuh 4,7 persen yoy pada 2022 menjadi Rp2.245 triliun. Sementara, transaksi di kantor cabang mencapai Rp14.055 triliun dan hanya tumbuh 7,1 persen yoy.

"Kami melihat tren digitalisasi semakin meningkat setelah pandemi, dan kini banking from anywhere telah sebuah menjadi standar baru bagi operasional perbankan," kata Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn kepada Bisnis.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mencatatkan peningkatan nilai transaksi mobile banking hingga 30,4 persen yoy menjadi Rp802 triliun pada 2022. Pertumbuhan nilai transaksi tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan pengguna mencapai 13,6 juta atau tumbuh 26,1 persen yoy.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyebut pertumbuhan transaksi tersebut sejalan dengan fokus perseroan dalam bertransformasi digital. "BNI fokus menggarap potensi bisnis nasabah di setiap aspek dengan konsisten meningkatkan kapabilitas digital dengan mengembangkan berbagai solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah," kata Adi.

Adi juga menambahkan, jumlah transaksi BNI Mobile Banking bahkan melampaui nilai transaksi di ATM sebesar Rp676 triliun. "Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah BNI terus menshifting transaksinya dari platform konvensional ke platform digital. Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai one stop financial solutions bagi nasabah," ujar Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper