Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengingatkan perbankan Indonesia untuk terus menjaga fundamental ekonomi di tengah tekanan global agar tidak ikut goyang seperti perbankan yang ada di Amerika maupun Eropa.
Suahasil menyinggung adanya perubahan global yang cukup cepat membuat perbankan di AS runtuh bahkan telah menyambar ke Eropa. Untuk itu, Suahasil mengingatkan kepada bankir untuk memastikan kokohnya fundamental.
“Saya ingin mengajak pada bank untuk terus melihat terus ke dalam, kokoh nggak? Pastikan kokoh, pastikan kesiapsiagaan, ini menjadi satu hal yang penting,” ungkapnya pada OCBC NISP Business Forum melalui kanal YouTube Bank OCBC NISP, Selasa (21/3/2023).
Melihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus bergerak positif, Suahasil menyampaikan hal tersebut menjadi pondasi dalam membentengi ekonomi dalam negeri.
Bahkan, bila pada 2020 banyak sektor yang mengalami pertumbuhan negatif akibat pandemi Covid-19, pada 2022 seluruh sektor telah bergerak positif terutama pariwisata.
Meski dihadapkan dengan kondisi runtuhnya bank AS seperti Silicon Valley Bank (SVB) dan Siganture Bank, Suahasil menjelaskan bahwa sektor perbankan RI masih cukup kuat terutama dari sisi permodalan.
Baca Juga
“Capital Adequacy Ratio kita lumayan cukup tinggi, ini buffer kita, ini tentu didukung kebijakan yang pruden, modal inti bank terus dipastikan dijaga,” lanjutnya.
Capital adequacy ratio (CAR) perbankan tercatat di level 25,93 persen pada Januari 2023, jauh di atas negara lain.
Dalam paparannya, tercatat bahwa CAR perbankan Indonesia paling tinggi di antara China (15,17 persen), Thailand (19,5 persen), dan AS (14,65 persen).
Suahasil berharap kinerja tersebut dapat menjadi pondasi yang kuat untuk mempertahankan ekonomi Indonesia yang terus pulih dari pandemi Covid-19.
“Ini adalah periode di mana kita harus bersiap terhadap badai yang akan datang, semoga pondasi kita lebih kuat,” ujarnya.