Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan hingga Desember 2022, aset bank umum konvensional mencapai Rp10.581,45 triliun.
Aset bank umum konvensional itu tumbuh 9,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), meskipun pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,13 persen yoy.
"Aset perbankan di Indonesia masih terkonsentrasi pada beberapa bank," tulis OJK dalam laporan Laporan Profil Industri Perbankan dikutip Bisnis pada Senin (10/4/2023).
Bila dirinci, sebanyak empat bank jumbo atau bank bermodal inti lebih dari Rp70 triliun menguasai lebih dari setengah atau setidaknya 52,94 persen keseluruhan aset perbankan di Indonesia.
Di Indonesia, hanya ada empat bank jumbo atau yang masuk kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Keempatnya mencatat aset secara bank only Rp5.602,23 triliun pada 2022. Dengan begitu, porsi aset keempat bank jumbo itu terhadap keseluruhan aset bank umum konvensional mencapai 52,94 persen.
Baca Juga
Adapun secara konsolidasi, aset keempat bank jumbo itu mencapai Rp6.202,73 triliun pada 2022. Porsi aset konsolidasi bank jumbo ini terhadap keseluruhan aset mencapai 58,61 persen.
Sementara itu, empat bank jumbo ini memang kompak mencatatkan pertumbuhan aset sepanjang 2022. BRI misalnya mencatatkan pertumbuhan aset konsolidasi 11,2 persen yoy menjadi Rp1.865,63 triliun pada akhir 2022. Peningkatan aset itu terjadi seiring dengan kenaikan penyaluran kredit 9,2 persen sepanjang 2022 menjadi Rp1.139,08 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyaluran kredit di BRI didorong oleh moncernya segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tercatat, segmen kredit mikro di BRI tersalurkan Rp551,27 triliun.
"Portofolio kredit mikro tumbuh 13,9 persen yoy. Ini menjadikan porsi kredit UMKM di BRI 84,74 persen," kata Direktur Utama BRI Sunarso.
Sementara, kredit segmen kecil dan menengah di BRI mencapai Rp246,40 triliun pada 2022. Lalu, kredit konsumer Rp167,63 triliun. BRI juga menyalurkan kredit kepada segmen korporasi yang nilainya mencapai Rp173,78 triliun.
Begitu juga dengan Bank Mandiri yang mencatatkan pertumbuhan aset 15,5 persen yoy pada 2022. Total aset Bank Mandiri secara konsolidasi menyentuh Rp1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5 persen yoy. Total aset tersebut menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.
Capaian aset itu juga terjadi seiring dengan pertumbuhan signifikan kredit perseroan 14,48 persen yoy menjadi Rp1.202,2 triliun pada 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu itu melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen pada 2022. Sementara, kredit Bank Mandiri didominasi oleh segmen korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, tumbuh 11,8 persen yoy.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial," ujar Darmawan.
Dua bank lainnya yakni BCA dan BNI pun mencatatkan peningkatan aset per Desember 2022. BCA mencatatkan peningkatan aset 7 persen yoy pada 2022 menjadi Rp1.314,73 triliun. Kemudian, BNI mencatatkan pertumbuhan aset 6,7 persen yoy menjadi Rp1.029,83 triliun per akhir Desember 2022.
Berikut capaian aset empat bank jumbo di Indonesia pada 2022
No |
Nama bank |
Aset bank only per 2022 |
Aset konsolidasi per 2022 |
1 |
BRI |
Rp1.750,99 triliun |
Rp1.865,63 triliun |
2 |
Bank Mandiri |
Rp1.570,33 triliun |
Rp1.992,54 triliun |
3 |
BCA |
Rp1.283,36 triliun |
Rp1.314,73 triliun |
4 |
BNI |
Rp997,55 triliun |
Rp1.029,83 triliun |