Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Bunga Kredit hingga Arus Balik Pemudik

Berita tentang suku bunga acuan yang tertahan tak membuat bunga kredit tidak ikut naik menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan Bank Indonesia untuk kembali menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen bulan ini bakal berimbas pada melandainya tren peningkatan suku bunga kredit bank. Namun, nasabah bank masih akan melihat kenaikan bunga kredit perbankan dalam waktu dekat.

Berita tentang suku bunga acuan yang tertahan tak membuat suku bunga kredit tidak ikut naik menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id, Selasa (25/4/2023):

1. BI 7DRR Tertahan, Tidak Berarti Suku Bunga Kredit Ikut Terhenti

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17-18 April 2023 lalu kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75 persen, ketiga kalinya tahun ini. 

Suku bunga deposit facility juga bertahan di level 5,00 persen, sedangkan lending facility 6,50 persen. Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan. 

BI meyakini bahwa suku bunga ini memadai untuk mengarahkan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1 persen di sisa tahun 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal dari prakiraan sebelumnya. 

Dalam pengumuman hasil RDG tersebut, BI juga mengungkapkan bahwa suku bunga deposito 1 bulan perbankan pada Maret 2023 tercatat rendah di 4,10 persen, turun 2 bps dibandingkan dengan Februari 2023. 

2. Ramalan Harga Komoditas Emas Kala Lebaran Usai

Logam mulia diproyeksi turun usai Lebaran. Adapun harga emas disebut tidak lepas dari harga acuan emas internasional. Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan harga emas diperkirakan bisa turun sekitar Rp20.000 sampai Rp50.000 usai libur lebaran. Harga emas Antam juga dikatakan akan mengikuti harga emas spot internasional.

Penurunan harga emas spot internasional dikatakan akibat ekspektasi kebijakan moneter dari Amerika Serikat (AS). Hal ini akan mendorong pelaku pasar untuk melepas emas dan beralih ke aset dolar AS.

Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa petinggi bank sentral AS alias the Fed tengah menyuarakan perlunya menaikkan suku bunga acuan AS. Kenaikan disebut masih diperlukan lantaran inflasi AS yang masih tinggi dan jauh dari target 2 persen. 

Penurunan harga emas tidak akan berlangsung secara permanen karena sentimen pasar cepat berubah. Perubahan akan bergantung pada data perekonomian di AS.

 

3. KUR Topang Pertumbuhan Kredit Perbankan

Kredit usaha rakyat (KUR) masih menjadi salah satu penopang pertumbuhan penyaluran kredit industri perbankan pada awal tahun ini, meskipun laju pertumbuhan kredit cenderung makin melambat.

Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,93 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Januari 2023 dan Februari 2023, kredit perbankan masih tumbuh double digit. Per Januari 2023, pertumbuhan kredit mencapai 10,53 persen YoY, sedangkan per Februari 2023 mencapai 10,64 persen YoY.

Meski begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit tersebut tetap tinggi. Pertumbuhan kredit perbankan didorong oleh kondisi likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.

Selain itu, pertumbuhan kredit ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga.

 

4. Seberapa Berisiko Membeli Green Bond PGEO?

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. bersiap untuk kembali berburu modal melalui penerbitan green bond di pasar global dengan target hingga US$400 juta. Green bond emiten berkode PGEO ini boleh jadi cukup menarik, tetapi seberapa aman bagi investor?

Berdasarkan kurs Jisdor sebesar Rp14.855 per dolar, target emisi green bond atau surat utang berwawasan lingkungan dari PGEO tersebut akan setara dengan sekitar Rp5,94 triliun. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, PGEO telah menyelesaikan roadshow dan pembentukan harga atau pricing untuk penerbitan green bonds tersebut. Surat utang tersebut ditawarkan dengan bunga sebesar 5,15 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 2028.

Besaran bunga ini cukup menarik, apalagi jika dibandingkan dengan bunga deposito mayoritas bank dalam negeri, apalagi bank-bank luar negeri, yang umumnya di bawah 5 persen per tahun. 

Namun, bunga merupakan kompensasi atas risiko. Artinya, makin tinggi risiko kegagalan suatu instrumen surat utang, maka makin tinggi pula bunga yang harus ditawarkan kepada investor. Surat utang PGEO ini pun tentu tak luput dari risiko tersebut, kendati perusahaan ini terafiliasi dengan pemerintah Indonesia.

5. Bersiap Menyambut Para Pejuang Cuan Kembali Merantau ke Ibu Kota

Euforia mudik hari raya Idulfitri sebentar lagi akan usai. Saat ini para pemudik kembali bersiap pulang ke wilayah Jabodetabek. Setelah sukses mengatur lalu lintas arus mudik Lebaran, kini Pemerintah bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah bersiap menjaga kelancaran arus balik libur Lebaran 2023. 

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi jumlah kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek pada H+1 hingga H+7 di empat GT Utama akan mencapai 1,6 juta kendaraan. Angka itu naik 5,1 persen dari  Lebaran 2022 dan naik 67,5 persen terhadap lalin normal. Adapun diproyeksikan asal kendaraan yang kembali ke Jabotabek mayoritas akan berasal dari arah Timur arah Trans Jawa sebesar 61,4 persen. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan puncak arus balik gelombang pertama diprediksi akan jatuh pada hari ini, Senin (24/4/2023) hingga Selasa (25/4/2034). Jokowi menuturkan puncak arus mudik Lebaran 2023 menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Dia menuturkan bahwa kondisi tersebut telah dilalui dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.

Setelah tiga tahun momen mudik dan Lebaran tertahan oleh pandemi Covid-19, masyarakat dapat kembali leluasa merayakan Hari Raya Idulfitri 1444 H/2023 M dengan aturan yang lebih longgar. 

Melihat data perjalanan pada puncak arus mudik lebaran atau pada H-7 hingga H+7 Lebaran dalam lima tahun terakhir, angkanya sangat fluktuatif, terutama karena sempat adanya larangan mudik. 

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada 2019 atau pracovid-19, realisasi total penumpang yang melakukan perjalanan mudik Angkutan Lebaran 2019 pada periode H-7 (29 Mei 2019) sampai dengan H+7 (13 Juni 2019) adalah 18.343.021 penumpang. Jumlah penumpang moda angkutan jalan mencapai 4,1 juta, penumpang kereta api sebanyak 5 juta penumpang, sementara 1,4 juta penumpang memilih angkutan laut. Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara sebanyak 3,5 juta penumpang. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper