Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari membukukan laba bersih Rp99,59 miliar pada kuartal I/2023, naik 10,15 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp90,41 miliar.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (27/4/2023), Bank Nagari mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NIM) dari Rp424,57 miliar pada kuartal I/2022 menjadi Rp420,56 miliar pada kuartal I/2023.
Namun, Bank Nagari berhasil meraup pendapatan berbasis komisi atau fee based income Rp6,37 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, naik 5,11 persen yoy.
Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) Bank Nagari juga susut 54,58 persen yoy menjadi Rp16,78 miliar pada kuartal I/2023.
Rasio profitabilitas bank pun membaik. Imbal aset (return on asset/ROA) Bank Nagari naik dari 1,63 persen pada kuartal I/2022 menjadi 1,68 persen pada kuartal I/2023. Kemudian imbal ekuitas (return on equity/ROE) naik dari 10,76 persen pada kuartal I/2022 menjadi 11,23 persen pada kuartal I/2023.
Namun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Nagari susut 38 basis poin (bps) menjadi 5,99 persen per 31 Maret 2023.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, Bank Nagari telah menyalurkan kredit Rp23,01 triliun, naik 8,07 persen yoy. Aset bank pun naik 4,16 persen yoy menjadi Rp30,51 triliun.
Peningkatan kredit diiringi dengan perbaikan kualitas aset. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross turun 28 bps menjadi 2,2 persen pada kuartal I/2023. Kemudian, NPL net turun 35 bps menjadi 0,27 persen.
Dari sisi pendanaan, bank berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp24,89 triliun pada kuartal I/2023, naik 4,14 persen yoy. Namun, Bank Nagari mencatatkan penurunan dana murah atau current account savings account (CASA) 9,56 persen yoy menjadi Rp10,59 triliun pada kuartal I/2023.