Sementara itu, dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga menuturkan telah menerapkan strategi mitigasi dan diversifikasi risiko.
"Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki tools atau langkah strategis berupa Loan Portofolio Guideline yang terdiri dari Industry Class, Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit," jelas Rudi.
Adapun, Industry Class digunakan pada proses front end kredit untuk dapat menyeleksi sektor-sektor yang prospektif, sedangkan Industry Acceptance Citeria digunakan untuk menyeleksi winner player di suatu sektor.
"Untuk memitigasi risiko kosentrasi sektoral, Bank Mandiri juga telah menetapkan batasan eksposur sektoral melalui Industry Limit yang dimonitor secara berkala," tambah Rudi.
Senada, BNI juga turut menetapkan Loan Portfolio Guideline sebagai panduan arah ekspansi bisnis perseroan. Antara lain melalui penetapan Credit Risk Appetite, Industry Risk Appetite (IRA) sebagai guideline ekspansi sektor industri berdasarkan risiko per sektor Industri dan preferensi sektor prioritas unit bisnis.
Kemudian, BBNI juga menerapkan Risk Acceptance Criteria sebagai panduan dalam melakukan analisis calon debitur berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan per sektor ekonomi.
"Dalam menjaga konsentrasi risiko kredit per sektor ekonomi serta mengatur diversifikasi kreditnya BNI telah memiliki Loan Exposure Limit, yang mengatur batas konsentrasi pinjaman per sektor ekonomi di masing-masing segmen bisnis sebagai upaya penyebaran risiko," jelas Okki.
Tak ketinggalan, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto juga menyampaikan bahwa BBRI aktif melakukan penelaahan atas kondisi debitur high risk di setiap segmen sebagai upaya perseroan dalam menjaga kualitas kredit.
Di samping itu, manajemen BBRI juga menyampaikan bahwa pihaknya turut melakukan pengawasan terhadap portofolio debitur restrukturisasi COVID-19, penelaahan kualitas dan portofolio aktiva produktif.
"Selain itu, strategi BRI adalah dengan bertumbuh secara selektif dan menyusun loan portofolio guidelines, melakukan pemantauan kualitas kredit secara intensif, baik on site maupun off site serta mempertahankan coverage ratio yang tinggi," tutup Aestika.