Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Bank Syariah Berebut Dana Nasabah di Daerah

Sejumlah bank syariah seperti PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI gencar memperluas bisnis ke kota kecil. 
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank syariah seperti PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI gencar memperluas pangsa pasar layanan perbankan ke kota kecil baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. 

BTPN Syariah misalnya saat ini mempunyai 4,25 juta nasabah aktif yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia. Namun, lebih dari 70 persen dari nasabah BTPN Syariah ada di wilayah Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Corporate & Marketing Communications BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan meski paling banyak di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, BTPN Syariah tetap bergeliat untuk memperluas layanannya ke berbagai daerah di Indonesia. "Daerah selain Pulau Jawa dan Pulau Sumatera juga mempunyai potensi yang signifikan. Potensi untuk mendapatkan nasabah juga besar," katanya dalam media kitchen tour di Kendari pekan lalu.

Diantara wilayah yang disasar oleh BTPN Syariah adalah wilayah Indonesia Timur. Business Coach Area Sulawesi Tenggara Bank BTPN Syariah Sanowati Samosir mengatakan dalam menggaet nasabah di daerah seperti di Kendari, Sulawesi Tenggara BTPN melakukan sejumlah pendekatan.

"Masuk melalui kumpulan-kumpulan seperti posyandu, acara silaturahmi, hingga ke aparat desa," ujarnya.

Emiten bank berkode BTPS ini mempertimbangkan sejumlah wilayah untuk melakukan perluasan layanan. BTPS misalnya mempertimbangkan kepadatan penduduk hingga collacting data jenis-jenis usaha di daerah. 

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan BSI juga saat ini sedang gencar memperluas ekspansi ke daerah-daerah dengan pasar potensial. Untuk mengincar pembiayaan rumah atau griya, BSI membidik wilayah Makassar, Medan, Kalimantan, hingga Bali. 

Pembiayaan griya di BSI ini ditarget mencapai Rp51,15 triliun pada semester I/2023, tumbuh 6,42 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan juga memperdalam di pasar Aceh karena mempunyai potensi pengembangan industri syariah yang besar di wilayah tersebut. Apalagi, diberlakukannya Qanun No.11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah di Aceh menegaskan komitmen daerah istimewa ini dalam penegakkan dan pengimplementasian ekonomi dan keuangan syariah secara universal-integral.

"Target pembiayaan di 2023 untuk Aceh pertumbuhannya 15 hingga 20 persen," kata Hery dalam acara Seminar Nasional Sharia Economic Investment outlook 2023: Akselerasi Pembangunan Ekonomi Aceh pada awal tahun ini (25/1/2023).

BSI sendiri telah memperoleh pangsa pasar yang besar di Aceh. Pada 2022 lalu BSI telah menyalurkan pembiayaan Rp17 triliun. BSI juga mencatatkan aset di Provinsi Aceh sekitar Rp18,3 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) di Aceh mencapai lebih dari Rp16 triliun. Sedangkan total nasabah yang dilayani mencapai 2,9 juta akun.

PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) juga berupaya meningkatkan pertumbuhan dana murah dan memperluas akses layanan perbankan syariah di daerah. "Dengan ekspansi jaringan, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan inklusi layanan perbankan syariah,” jelas Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum.

Sebagai salah satu upaya memperluas pasar tersebut, baru-baru ini BCA Syariah membuka Kantor Cabang Pembantu Unit Layanan Syariah (KCP ULS) Cimahi.

Sementara itu, saat ini pangsa pasar nasabah bank syariah masih terpusat DKI Jakarta. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank umum syariah dan unit usaha syariah telah memperoleh dana pihak ketiga Rp628,56 triliun pada Maret 2023, 45,64 persennya diperoleh dari nasabah di DKI Jakarta atau mencapai Rp286,93 triliun.

Bank syariah juga telah menyalurkan pembiayaan Rp502,94 triliun pada Maret 2023, sebanyak 38,39 persennya disalurkan kepada nasabah di DKI Jakarta atau Rp193,11 triliun.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper