Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkecil Risiko Gagal Bayar, Investree Garap UMKM Vendor Proyek Pemerintah

Investree fokus pada pelaku UMKM yang menjadi vendor proyek pemerintah untuk memperkecil risiko gagal bayar.
Logo Investree./Istimewa
Logo Investree./Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA - Platform tekfin pendanaan bersama (P2P lending), PT Investree Radhika Jaya (Investree) berkomitmen meningkatkan manajemen risiko kredit macet pendanaan UMKM. 
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menjelaskan sebenarnya segala risiko yang timbul dari kesepakatan perdata antara pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower), sepenuhnya ditanggung oleh masing-masing pihak. 
Mengingat platform P2P lending hanya memfasilitasi pertemuan dan terbentuknya perjanjian antara pemberi pinjaman dan peminjam, salah satu kewajiban utama semua platform, termasuk Investree, adalah menyampaikan disclaimer risiko kepada calon pengguna platform. 
"Ibaratnya, Investree hanya sebatas platform yang memfasilitasi lender dan borrower bertemu, namun akad perjanjian hanya berlangsung antara kedua belah pihak. Meski demikian, Investree tidak tinggal diam bila borrower tidak mampu mengembalikan dana pada periode bayar yang telah disepakati," jelas Adrian dalam keterangannya, Minggu (4/6/2023). 
Namun, Adrian menyebut Investree juga berupaya ikut meminimalkan potensi risiko gagal bayar tersebut. Misalnya, menekankan bahwa Investree terus meningkatkan layanan customer support dan menginformasikan disclaimer risiko pada halaman web Investree sebagai bagian dari keterbukaan informasi untuk calon pengguna dalam memahami seluruh ketentuan P2P lending. 
Investree juga mempersiapkan dua upaya untuk memastikan pelayanan optimal bagi pemberi pinjaman dan peminjam jika terjadi risiko kredit. 
Pertama, penguatan aspek komunikasi risiko kepada lender dan borrower, mulai dari mengencangkan upaya penyampaian penjelasan yang jauh lebih personal kepada seluruh pemberi pinjaman oleh tim komunikasi melalui saluran komunikasi resmi. 
Penjelasan ini mencakup informasi berkala kepada pemberi pinjaman mengenai risiko kredit dan rekomendasi untuk mendiversifikasi portofolio mereka. Investree akan segera menginformasikan kepada mereka apabila borrower mengalami wanprestasi atau gagal bayar atas pinjamannya. 
Kedua, percepatan penyelesaian pinjaman borrower. Langkah ini ditempuh dengan mendorong borrower untuk segera menyelesaikan pinjamannya dengan berbagai cara sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau yang tertuang dalam POJK 10/2022, seperti rencana restrukturisasi dan tindakan hukum kepada peminjam berdasarkan perjanjian atau kesepakatan. 
Investree pun melakukan usaha-usaha penagihan kepada borrower sebagai komitmen kami untuk mendapatkan penyelesaian yang menguntungkan bagi semua pihak, terlebih lender

Fokus UMKM Vendor Proyek Pemerintah 

 Selain dari sisi teknis, Investree juga berupaya memperkecil risiko gagal bayar dengan menjaring borrower UMKM berkualitas. Buktinya, sejak 2020 Investree bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka menyalurkan pinjaman kepada para pemenang tender pemerintah di ekosistem tersebut. 
 
Penyaluran pembiayaan untuk pelaku UMKM pemenang tender pemerintah merupakan bentuk dukungan Investree terhadap fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yaitu peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 
 
Adrian mengungkap bahwa sejak 2020, Investree telah menyalurkan Rp1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Porsi ini mencakup sekitar 10 persen dari total penyaluran pinjaman Investree sejak pertama kali berdiri sampai sekarang sebesar Rp13,5 triliun. 
 
Melihat portofolio Investree, penyaluran pinjaman ini didominasi oleh penerima pinjaman UMKM dari industri perdagangan barang/jasa, khususnya alat-alat kesehatan, IT dan layanan komputer, serta kreatif. 
 
Terkait kolaborasi dengan ekosistem pengadaan elektronik, selain dengan LKPP, Investree juga sudah bekerja sama dengan beberapa rekanan atau ekosistem antara lain Mbiz, Pengadaan.com, sejumlah pemerintah daerah seperti Pemda Provinsi Jawa Barat, serta KADIN Indonesia dan HIPMI di beberapa wilayah agar lebih mudah menjangkau para pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan pemerintah. 

Dia optimis dapat berkontribusi lebih besar dan pesat kepada lebih banyak pelaku UMKM, khususnya para pemenang tender pemerintah, melalui perluasan penyaluran pinjaman bersama rekanan termasuk Amar Bank dan manajemen risiko yang patuh terhadap regulasi.

"Pada dasarnya semangat kami sama, membangkitkan kinerja bisnis teman-teman UMKM sebagai tulang punggung perekonomian negara dan membuat mereka tangguh menghadapi beragam tantangan,” tambahnya. 
 
Adrian mengatakan seiring terus bertumbuhnya jumlah penyaluran pinjaman sejak pertama kali berdiri, Investree turut meningkatkan kualitas manajemen risiko untuk memberikan rasa nyaman bagi lender dan borrower.

Hal ini terbukti dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Investree berada dalam garis aman, tepatnya sebesar 2,93 persen, lebih lendah dari NPL rata-rata industri yang mencapai 4,3 persen. 
 
"Menyikapi pemberitaan yang sedang marak tentang Investree, pada intinya kami terus berkomitmen untuk memberikan penyelesaian optimal bagi lender dan borrower, termasuk mengirimkan informasi real-time terkait pendanaan kepada lender," ujar Adrian.

Selain itu, Investree juga melakukan peningkatan kualitas komunikasi dengan memperkuat kanal customer support, serta mengakselerasi penyelesaian pinjaman melalui beberapa cara seperti restrukturisasi dan litigasi.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper