Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan Obligasi, BRI Finance Tawarkan Imbal Hasil hingga 7 Persen

BRI Finance menawarkan imbal hasil obligasi hingga 7 persen. Simak perinciannya!
Logo BRI Finance./Bisnis.com
Logo BRI Finance./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance mencari sumber pendanaan baru dengan penerbitan obligasi atau surat utang, Obligasi II BRI Finance Tahun 2023. 

Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini berharap dapat menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Adapun imbal hasil yang ditawarkan BRI Finance cukup atraktif hingga 7 persen. 

Perinciannya, Seri A memiliki jangan waktu 370 hari kalender dengan rentang kupon yang ditawarkan yakni 5,75-6,35 persen. Seri B dengan jangan waktu tiga tahun dengan rentang bunganya mencapai 6,35-7,00 persen sejak tanggal emisi. 

“Suku bunganya akan ditentukan kemudian,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Bisnis PT BRI Multifinance Indonesia, Primartono Gunawan dalam keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (15/6/2023). 

Primartono menjelaskan seluruh dana hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan ke depan. 

Termasuk untuk ekspansi bisnis dengan pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, perluasan jaringan dan potensi bisnis dengan dukungan sinergi BRI Group. 

Selain itu, digunakan mendukung keberagaman produk dan layanan, serta transformasi digital berkelanjutan dengan memperluas kolaborasi dengan marketplace dan menyempurnakan proses bisnis. Penerbitan obligasi tersebut juga menjadi salah satu strategi BRI Finance untuk menyeimbangkan komposisi pendanaan jangka panjang dan jangka pendek. 

“Perseroan fokus ke pembiayaan konsumer yang memiliki karakteristik tenor panjang dan suku bunga tetap dengan target menjadi multifinance terdepan dengan total aset di atas Rp10 triliun pada 2024," paparnya.

Adapun, jadwal penawaran umum Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 akan dimulai pada 30 Juni–4 Juli 2023. Kemudian, penawaran awal obligasi BRI Finance dimulai pada 14-21 Juni 2023.  Rencana pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2023.

Dalam laporan keuangan perusahaan 2022, total aset BRI Finance menjadi Rp7,3 triliun. Angka tersebut tumbuh 39,7 persen dari Rp5,2 triliun pada 2021. 

Adapun, pembiayaan Perseroan naik 37,2 persen, dari Rp3,7 triliun pada 2021 menjadi Rp5,1 triliun pada 2022. Dari total pembiayaan tersebut, pembiayaan konsumer naik 56,6 persen secara year-on-year (yoy), menjadi Rp3,4 triliun dari Rp2,2 triliun. 

Pembiayaan komersial juga tumbuh 13,3 persen menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,2 triliun. Sementara piutang pembiayaan mencapai Rp6,5 triliun atau naik 41,6 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp4,6 triliun. Total ekuitas naik 7,6 perdrn dari Rp1,1 triliun pada 2021 menjadi Rp1,2 triliun pada 2022.

Sepanjang 2022, BRI Finance membukukan pendapatan sebesar Rp890,5 miliar, meningkat 45,4 persen secara yoy, dari posisi 2021 sebesar Rp612,6 miliar. Sementara itu, laba bersih BRI Finance mencapai Rp83,8 miliar pada 2022 atau melesat 94 persen dari Rp43,2 miliar pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper