Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah pengguna Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS pada akhir Mei 2023 bertambah menjadi 35,8 juta orang. Hal itu seiring dengan penambahan jumlah merchant menjadi 26,1 juta.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa dari penambahan pengguna dan merchant tersebut menghasilkan total volume transaksi sebesar 744 juta.
“Total volume ransaksi sebesar 744 juta sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).
Secara umum, transaksi digital banking meningkat pesat sesar 31,83 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Perry juga melaporkan bahwa uang elektronik tumbuh 17,9 persen (yoy) pada Mei 2023. Hal serupa terjadi pada tranksaksi menggunakan alat pembayaran kartu ATM, debit, maupun kredit yang tumbuh sebesar 8,31 persen (yoy).
Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat, sampai dengan Februari 2023, jumlah pedagang/merchant QRIS telah mencapai angka 24,9 juta dengan total jumlah pengguna QRIS sebanyak 30,87 juta.
Baca Juga
Lebih lanjut, nominal transaksi QRIS hingga Februari 2023 tercatat sebesar Rp12,28 Triliun dengan volume transaksi sebesar 121,8 juta.
Artinya, sejak Februari hingga Mei, terdapat kenaikan jumlah pengguna sebesar 4,93 juta. Sementara jumlah merchant meningkat sebanyak 1,2 juta.
Sebagai infromasi, saat ini BI diketahui sedang dalam proses kerja sama dengan sejumlah negara, antara lain Singapura, China dan Jepang untuk perluasan QRIS antarnegara.
BI berencana memperluas penerapan QRIS dengan bank sentral Singapura, Jepang, India, China, dan Korea Selatan.
Saat ini, pembahasan terkait dengan kerja sama pembayaran melalui kode QR tersebut masih terus berlangsung. Sejauh ini Indonesia telah mengimplementasikan pembayaran QRIS lintas negara dengan Thailand dan Malaysia.