Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Faktor Suku Bunga Kredit Naik Tipis saat BI7DRR Bertahan 5,75 Persen

Suku bunga kredit naik tipis di tengah kondisi bunga acuan BI (BI7DRR) stabil pada level 5,75 persen selama 6 bulan.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan alasan kenaikan suku bunga kredit kecil saat suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI Rate bertahan pada level 5,75 persen dalam 6 bulan terakhir. 

Perry menekankan bahwa suku bunga kredit masih tergolong rendah di angka 9,37 persen. Menurutnya, ada lima faktor yang mendorong hal tersebut. 

Utamanya, cost of fund [biaya dana], suku bunga deposito sebesar 4,13 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023). 

Faktor kedua, Perry menyampaikan hal tersebut berkaitan dengan overhead cost masing-masing bank penyalur kredit. Meski antar bank penyalur berbeda, tetapi rata-rata suku bunganya yaitu 9,37 persen. 

Faktor ketiga, risiko kredit juga tergolong rendah. Risiko kredit terkendali karena rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang rendah, yakni 2,53 persen secara bruto dan 0,78 persen secara neto pada April 2023. 

Faktor keempat yaitu regulasi dan kelima likuiditas. Perry menyampaikan BI menjamin likuiditas longgar, di mana alat likuid atau dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 27,52 persen. 

“Sehingga itu juga kenapa meskipun BI rate naik menjadi 5,75 persen, suku bunga kredit naiknya kecil, karena 5 faktor itu, inga inga ya, cost of fund, overhead cost, premi risiko, regulasi, kelima likuiditas,” tegasnya.

Secara umum, BI melaporkan laju penyaluran kredit perbankan dan perbankan syariah pada Mei 2023 semakin kencang dengan masing-masing tumbuh 9,39 persen dan 19,45 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Perbankan syariah sendiri tumbuh melesat didukung dengan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp80,25 triliun hingga 31 Mei 2023.

Sementara itu, Perry mengungkapkan kenaikan kredit perbankan terjadi pada semua jenis dan di sebagian besar sektor ekonomi, seperti jasa dunia usaha, pertambangan, industri, dan jasa sosial. 

“Pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan permintaan sejalan kinerja korporasi yang tumbuh tinggi serta tersedianya likuiditas dan longgarnya standar penyaluran kredit perbankan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper