Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) yang dikendalikan Tomy Winata dan Sugianto Kusuma (Aguan) sebagai Wakil Komisaris Utama memutuskan tidak membagikan dividen setelah meraup laba bersih Rp54,99 miliar sepanjang 2022.
Keputusan itu telah diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Artha Graha Internasional pada 27 Juni 2023 lalu. Salah satu mata acara dalam RUPST INPC adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022.
"Menyetujui tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022," tulis Manajemen Bank Artha Graha Internasional di keterbukaan informasi pada Selasa (4/7/2023).
Kemudian, bank besutan Tomy Winata dan Aguan itu menggunakan seluruh laba bersih yang diperoleh pada tahun buku 2022 untuk memperkuat struktur permodalan serta ekspansi usaha.
Sebagaimana diketahui, Bank Artha Graha telah meraup laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp54,99 miliar berbalik dari kondisi rugi Rp168,06 miliar pada tahun sebelumnya.
Capaian laba bersih bank ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 23,73 persen secara tahunan (year- on-year/yoy) menjadi Rp950,32 miliar pada 2022.
Baca Juga
Kemudian, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) susut dari Rp207,53 miliar pada 2021 menjadi Rp41,24 miliar pada 2022.
Akan tetapi, aset bank turun tipis 2,64 persen yoy menjadi Rp25,43 triliun pada 2022. Hal ini sejalan dengan penyaluran kredit yang turun 10,89 persen yoy menjadi Rp10,22 triliun pada 2022.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) INPC pun turun 3,24 persen yoy menjadi Rp20,32 triliun, setelah tahun sebelumnya mencapai Rp21,00 triliun.