Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat total penyaluran kredit (channeling) ke fintech lending telah mencapai Rp2,83 triliun kepada lebih dari 206.000 debitur sampai dengan Juni 2023.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan bahwa perusahaan secara konsisten terus berupaya menghadirkan solusi finansial melalui serangkaian inovasi layanan, termasuk berkolaborasi dengan banyak pihak untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah.
“Menurut kami, penyaluran kredit melalui fintech juga dapat melahirkan ekonomi yang inklusif. Lantaran fintech memiliki kemampuan untuk menjangkau masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang unbankable, namun memiliki potensi menjadi bankable,” kata Rudi kepada Bisnis, Senin (17/7/2023).
Dia mengatakan kolaborasi dengan skema channeling antara Bank Mandiri dengan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending menjadi salah satu strategi untuk dapat memperluas pasar keuangan digital.
Selain itu, sambung Rudi, kolaborasi dengan skema channeling antara BMRI dengan perusahaan fintech lending juga searah dengan pengembangan Bank Mandiri untuk menjadi urban locomotive dengan masuk ke sirkel ekosistem masyarakat perkotaan.
Data Statistik Fintech Lending edisi Mei 2023 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total outstanding pinjaman untuk kategori pemberi pinjaman (lender) mencapai Rp51,1 triliun pada Mei 2023, naik 28,23 persen dari periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp39,84 triliun. Adapun, jumlah pemberi pinjaman naik dari 147.470 entitas menjadi 149.237 entitas.
Baca Juga
Peningkatan nilai outstanding pinjaman tersebut berasal dari institusi perbankan yang naik 89,62 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai outstanding pinjaman dari institusi perbankan tumbuh dari Rp12,63 triliun menjadi Rp23,94 triliun pada Mei 2023.
Sama halnya dengan jumlah rekening pemberi pinjaman di institusi perbankan yang melonjak lebih dari 36 kali lipat dari periode yang sama 2022. Posisinya melesat dari semula hanya 213 entitas pada Mei 2022 menjadi 7.702 entitas pada lima bulan pertama 2023.
Jika kembali ditelusuri, pemberi pinjaman fintech lending dari bank umum mendominasi di institusi perbankan dengan outstanding pinjaman senilai Rp21,96 triliun atau naik 88,48 persen yoy dari Rp11,65 triliun pada Mei 2022.
Sementara itu, jumlah rekening pemberi pinjaman dari bank umum juga terpantau melaju dari 91 entitas pada Mei 2022 kini menjadi 7.345 entitas pada Mei 2023.