Bisnis.com, JAKARTA — Emiten leasing PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) menorehkan lonjakan pertumbuhan laba bersih hingga menyentuh 6.342,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada paruh pertama 2023.
Emiten bersandi saham CFIN yang dikoleksi investor kawakan Lo Kheng Hong itu mampu membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp649,64 miliar. Raihan laba perusahaan naik lebih dari 64 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mengantongi laba Rp10,08 miliar.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan bahwa terdapat sejumlah faktor yang memicu pertumbuhan laba perusahaan pada akhir Juni 2023.
Harjanto mengungkapkan bahwa salah satu pertumbuhan laba perusahaan pada semester I/2023 karena adanya perbaikan piutang yang telah hapus buku senilai Rp557 miliar, atau secara bersih mencapai Rp450 miliar.
“Pertumbuhan laba juga berasal dari pertumbuhan pembiayaan baru semester I/2023 sebesar 28 persen dan penurunan biaya-biaya seperti biaya bunga dan lainnya senilai Rp38 miliar,” kata Harjanto kepada Bisnis, Kamis (27/7/2023).
Sampai dengan enam bulan pertama 2023, portofolio piutang pembiayaan mobil baru CFIN mencapai 50 persen, disusul dengan pembiayaan mobil bekas dan refinancing sebesar 45 persen, serta sebesar 5 persen berasal dari portofolio pembiayaan alat berat.
Adapun sampai dengan akhir tahun ini, Clipan Finance tetap optimistis dapat mencapai target pembiayaan senilai Rp9 triliun. “Tentunya kami akan mempertimbangkan kenaikan risiko di pasar seperti kondisi komoditas, tetapi kami masih optimis untuk mencapai target pembiayaan Rp9 triliun,” pungkasnya.
Per Juni 2023, CFIN mencatatkan pertumbuhan pada total pendapatan sebesar 95,43 persen yoy dari Rp714,19 miliar menjadi Rp1,39 triliun.
Secara terperinci, raihan pendapatan tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pos sewa pembiayaan sebesar 177,68 persen yoy dari Rp8,55 miliar menjadi Rp23,76 miliar. Begitu pula dengan pos pembiayaan konsumen yang juga naik 18,21 persen yoy menjadi Rp591,53 miliar dari semula Rp500,41 miliar.
Beranjak ke sisi tingkat kesehatan, Clipan Finance mencatat rasio piutang pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) berada di level 1,53 persen per 30 Juni 2023, naik dari posisi 31 Desember 2022 sebesar 1,24 persen.