Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset yang dimiliki perusahaan modal ventura mencapai Rp27,35 triliun pada semester I/2023. Aset tersebut tumbuh 14,02 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp23,98 triliun pada periode yang sama 2022.
Merujuk data Statistik Lembaga Pembiayaan edisi Juni 2023 yang dipublikasikan OJK pada Rabu (2/8/2023) menunjukkan sejumlah pos aset perusahaan modal ventura mengalami peningkatan.
Pos kas dan setara kas misalnya, mencatatkan pertumbuhan sebesar 113,27 persen yoy dari Rp2,4 triliun menjadi Rp5,12 triliun. Salah satunya berasal oleh simpanan pada bank dalam negeri yang mencapai Rp5,06 triliun, atau melesat 124,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) hanya mencetak Rp2,26 triliun.
Selain itu, pos rupa-rupa aset juga mengalami pertumbuhan sebesar 22,32 persen yoy. Posisinya meningkat menjadi Rp3,18 triliun pada Juni 2023 dari periode yang sama 2022 sebesar Rp2,6 triliun.
Di sisi lain, perusahaan modal ventura mengalami penurunan laba bersih pada enam bulan pertama 2023. Laba perusahaan tergerus hingga 19,71 persen secara tahunan dari semula Rp219 miliar menjadi Rp176 miliar.
OJK mencatat penurunan laba perusahaan modal ventura seiring dengan meningkatnya total beban yang mencapai Rp2,14 triliun pada posisi Juni 2023.
Baca Juga
Beban yang dipikul industri ini naik 26,35 persen yoy dari semula hanya Rp1,69 triliun. Jika ditelusuri, pos beban operasional menanjak 25,59 persen yoy menjadi Rp2,09 triliun dari Rp1,66 triliun.
Namun demikian, pendapatan yang diraih perusahaan modal ventura tumbuh 20,17 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,97 triliun menjadi Rp2,37 triliun pada Juni 2023. Dari sana, pos pendapatan operasional mencapai Rp1,9 triliun atau meningkat 17,98 persen secara tahunan.