Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah perbankan angkat suara di tengah permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggunakan sistem credit scoring atau skor kredit pada sisa masa jabatannya.
Sebelumnya, menurut Jokowi skor kredit cocok untuk diterapkan di Indonesia mengingat terdapat banyak pengusaha muda yang baru berangkat untuk masuk dunia usaha, biasanya belum memiliki aset, kolateral, hingga agunan.
“Saya masih mendorong terus kepada Menteri terkait, OJK, kepada BI agar kalau bisa urusan [pembiayaan UMKM] kredit KUR tanpa agunan, mestinya harus menggunakan sistem credit scoring,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023, di ICE BSD Tangerang, Kamis (31/8/2023).
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) misalnya, yang memilih untuk lebih dulu memperhatikan kebijakan dan arahan pemerintah, regulator, serta otoritas perbankan.
EVP Corporate Communication & Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut hal tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM.
“Credit scoring senantiasa diterapkan mengacu peraturan dan prosedur yang berlaku,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (1/09/2023).
Ke depan, BCA berkomitmen untuk mengoptimalkan channel penyaluran perseroan, digitalisasi, serta optimalisasi rantai pasok buyer atau mitra.
“BCA terus mengembangkan infrastruktur penyaluran KUR dengan adanya webform pengajuan KUR, end to end pengolahan KUR Tanpa Agunan via platform digital, serta otomasi beberapa laporan serta data untuk internal dan eksternal,” jelasnya.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyebutkan perseroan bakal mengandalkan credit scoring agar UMKM tak perlu lagi kesulitan menjaminkan asetnya.
Direktur Hubungan Kelembagaan Rohan Hafas mengatakan kolateral memang kerap kali menjadi penghambat UMKM dalam meraup kredit dari bank. Oleh karena itu, perseroan pun mengandalkan analisis menggunakan sistem digital berupa database dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM.
"Credit scoring akan berjalan," tuturnya dalam forum bisnis di Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) pada Kamis (31/8/2023).
Melalui credit scoring tersebut, data transaksi UMKM akan terlihat sebagai penentu penyaluran kredit. Untuk UMKM, Bank Mandiri juga mengembangkan aplikasi khusus Livin Merchant.
"Ini akan bantu sistem keuangannya [UMKM]. Dia otomatis beli ini itu tercatat dan keluar laporan keuangannya," katanya.