Bisnis.com, JAKARTA — Platform peer-to-peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) Group Akseleran tetap optimistis membidik penyaluran pinjaman usaha mencapai Rp4,5 triliun hingga akhir 2023 meski induk usaha menunda pencatatan saham perdana (IPO).
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan bahwa kinerja Group Akseleran masih tetap berada di jalur pertumbuhan yang positif.
“Hal ini berkat dukungan lebih dari 200.000 pemberi pinjaman perorangan [retail lender] terdaftar maupun belasan institusional lender, termasuk Bank-Bank Buku 4 dengan kisaran penyaluran pinjaman mulai dari Rp10 juta hingga Rp2 miliar,” kata Ivan kepada Bisnis, Senin (4/9/2023).
Ivan menuturkan bahwa secara kumulatif, total penyaluran pinjaman usaha Group Akseleran sudah mencapai sebesar Rp8,3 triliun lebih hingga Juli 2023.
Adapun jika selama tujuh bulan terakhir di tahun ini, Group Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari Rp1,7 triliun. Posisi tersebut mengalami pertumbuhan hingga 15 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
“Untuk outstanding-nya juga mengikuti pertumbuhan sekitar 15 persen tersebut, menjadi di angka sekitar Rp600-an miliar,” imbuhnya.
Baca Juga
Selanjutnya, dari sisi kualitas pinjaman, Ivan menyebut bahwa perusahaan tidak terjadi pemburukan kualitas pinjaman. Tercatat, pada akhir Juli 2023, tingkat keberhasilan bayar (TKB) Akseleran masih konsisten di atas 99 persen.
“Artinya, NPL [non-performing loan] di bawah satu persen. Kami melihat sampai akhir tahun tren kualitas pinjaman kami masih akan terus stabil dengan NPL tidak lebih dari 1 persen,” pungkasnya.