Langkah tersebut menurutnya diperlukan untuk mendukung penguatan stabilitas makro ekonomi di dalam negeri, terutama di tengah terpaan tantangan global.
“Indonesia telah mengimplementasikan penggunaan LCT yang sebelumnya kita kenal LCS sejak 2018 dengan Malaysia dan Thailand sebagai negara mitra. Selanjutnya, Jepang dan China menyusul implementasi pada 2020 dan 2021. Selain itu, telah terdapat kesepakatan dengan Singapura dan Korea Selatan dengan target implementasi pada 2023 ini,” katanya.
Dia menyampaikan, penandatanganan Nota Kesepahaman ini termasuk salah satu agenda prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
“Melalui pembentukan Satgas Nasional LCT, semoga semakin mengakselerasi pemanfaatan LCT. Dan dapat juga meningkatkan awareness dan readiness kita bersama terhadap penggunaan LCT, terutama pelaku usaha dan bermanfaat terhadap penguatan ekonomi nasional,” tuturnya.
Airlangga mencatat, nilai transaksi dan jumlah pelaku LCT terus tumbuh positif, mencapai US$2,1 miliar pada Januari hingga April 2023.
Sementara itu, transaksi pada 2022 tercatat mencapai US$4,1 miliar atau 5 kali lebih besar dibandingkan dengan total transaksi di 2020 sebesar US$797 juta.
Baca Juga
Dia menambahkan, jumlah pelaku LCT juga meningkat signifikan dari 101 nasabah pada 2018 menjadi 2.064 nasabah per April 2023.