Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengalihan Polis Jiwasraya Ditargetkan Rampung Kuartal I/2024

Hal itu diungkapkan Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Warga melintasi logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin (5/10/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintasi logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin (5/10/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau lebih dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG) menargetkan pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau Jiwasraya akan rampung pada kuartal I/2024.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023).

“Pengalihan karena tahun anggaran 2024 akan cair pada awal tahun 2024, maka pengalihan polis [Jiwasraya] apabila mengandalkan cashflow dari sana akan selesai pada kuartal I/2024,” kata Hexana.

Adapun, Hexana menuturkan bahwa IFG membutuhkan pendanaan untuk menyelesaikan pengalihan polis dari Jiwasraya ke IFG Life senilai Rp8,01 triliun.

“Dihitung lagi oleh konsultan independen dan didampingi oleh BPKP, sehingga ketemu untuk menuntaskan ini [pengalihan polis Jiwasraya] sebesar Rp8,01 triliun,” jelasnya.

Perinciannya, sumber pendanaan tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) cadangan investasi tahun anggaran 2023 senilai Rp3 triliun dan PMN tahun anggaran 2024 senilai Rp3,56 triliun dengan target realisasi pada kuartal I/2024.

Selain itu, IFG juga mengandalkan penggalangan dan (fundraising) yang bersumber dari pinjaman perbankan senilai Rp1,45 trilun untuk menuntaskan pengalihan polis JIwasraya.

Hexana menjelaskan kebutuhan pendanaan Rp8,01 triliun itu telah memperhitungkan biaya-biaya yang timbul dari proses pengalihan portofolio Jiwasraya ke IFG Life, seperti biaya pengurusan peningkatan status aset dan pajak pengalihan portofolio. Serta, termasuk cadangan untuk menawarkan kembali program restrukturisasi kepada pemegang polis yang saat ini masih menolak.

Pasalnya, masih terdapat 0,4 persen nasabah Jiwasraya yang menolak program restrukturisasi ke IFG Life. Sisanya, sebanyak 99,6 persen dari nilai liabilitas menyetujui program ini.

“Intinya, melihat respons yang sangat baik ini, tadi dibahas di ratas [rapat terbatas] ditugaskan untuk menuntaskan, karena hanya 0,4 persen yang tidak menyetujui, itu pun kebanyakan polis-polis yang individu atau produk dari saving plan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper