Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Masih Lesu, Simak Kurs BCA, BRI, Bank Mandiri, & BNI Awal Pekan (9/10)

Rupiah dibuka melemah 0,20 persen atau 32 poin ke level Rp15.644 per dolar AS, setelah ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka lesu ke level Rp15.644 pada perdagangan awal pekan, Senin, (9/10/2023). 

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Senin, (9/10/2023) pukul 09.05 WIB rupiah dibuka melemah 0,20 persen atau 32 poin ke level Rp15.644 per dolar AS, setelah ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau menguat 0,20 persen ke posisi 106,25 pada pagi ini.     

Adapun, beberapa mata uang Asia lainnya masih menguat terhadap dolar AS, misalnya, yen Jepang menguat 0,12 persen, dolar Taiwan menguat 0,51 persen, dolar Hongkong naik 0,02 persen, rupee India menguat 0,01 persen, dan yuan China stagnan.  

Sementara itu, mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS yakni dolar Singapura melemah 0,10 persen, peso Filipina terkoreksi 0,39 persen, won Korea melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia turun 0,23 persen, dan baht Thailand melemah 0,36 persen. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan berada di rentang Rp15.575-Rp15.675 per dolar AS. Pergerakan rupiah dipengaruhi sejumlah faktor.

Josua mengatakan setelah indikator pasar tenaga kerja AS dirilis pekan lalu, dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS melonjak, terutama karena data nonfarm payroll (NFP) tercatat lebih tinggi dari perkiraan.  

Meski demikian, tren penguatan dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS mereda karena investor menilai indikator pasar tenaga kerja tidak cukup kuat untuk mendorong kenaikan suku bunga Federal Reserve pada 2023. Kemungkinan kenaikan suku bunga hanya meningkat menjadi 44 persen dari sebelumnya 33 persen. 

“Setelah data pasar tenaga kerja dirilis, indeks dolar AS melonjak menjadi 106,95, namun seiring dengan meredanya sentimen, indeks dolar AS ditutup melemah sebesar 0,27 persen menjadi 106,04 pada akhir pekan lalu,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (9/10/2023).  

Lantas, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Senin (9/10/2023)?

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini 

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.52 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.653 dan harga jual sebesar Rp15.673 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.03 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.483 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.783 per dolar AS.

Kurs               Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter      15.483      15.783

E Rate            15.653      15.673

Bank Notes     15.483      15.783

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.47 WIB masing-masing sebesar Rp15.653 dan Rp15.673 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.595 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.745 per dolar AS.

Kurs             Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter    15.595       15.745

E Rate           15.653       15.673

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper