Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Asing Buru Bank Lokal Hingga Kinerja Grup Salim

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perbankan di Indonesia masih diminati investor asing. Di sisi lain, emiten konglomerasi Grup Salim catat kinerja positif
Ilustrasi kinerja bank/Freepik
Ilustrasi kinerja bank/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis bank di Tanah Air kian memikat bagi jajaran investor asing mancanegara yang memburu prospek keuntungan yang menggiurkan dari luasnya pasar potensial di Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, yang menciptakan pasar yang sangat besar untuk layanan keuangan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, tingkat penetrasi perbankan masih bisa tumbuh pesat.

Meskipun sejumlah bank asing telah beroperasi di Indonesia, masih ada potensi pertumbuhan yang signifikan. Terutama dalam hal inklusi keuangan, banyak wilayah di Indonesia masih membutuhkan akses yang lebih luas ke layanan perbankan.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mendorong investasi asing dalam sektor perbankan. Peraturan yang lebih progresif dan ramah-investor telah mempermudah perizinan dan operasional bagi bank-bank asing.

Sementara itu, Emiten dari konglomerasi Grup Salim mencetak kinerja beragam pada 9 bulan pertama tahun ini. Duo emiten andalan Grup Indofood, INDF dan ICBP, mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) masih jadi andalan pendulang cuan dengan kenaikan laba bersih pada kuartal ketiga 2023 dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, di sektor perkebunan dan crude palm oil (CPO), produsen minyak goreng Bimoli SIMP dan anak usahanya LSIP membukukan penurunan kinerja.

Produsen mi instan ICBP mampu mendongkrak laba tahun berjalan hingga September 2023 sebesar 113,34% year-on-year (YoY) menjadi Rp7,06 triliun. Sedangkan INDF meraup laba tahun berjalan sebesar Rp7,08 triliun, naik 52,45%.

Berdasarkan laporan keuangan, penjualan ICBP tembus Rp51,30 triliun atau meningkat 5% YoY. Kinerja itu ditopang penjualan kepada pihak ketiga yang tumbuh 6,55% YoY menjadi Rp21,57 triliun, dan penjualan kepada pihak berelasi mencapai Rp29,73 triliun atau naik 3,74% YoY.

Dua cuplikan berita tersebut merupakan bagian berita pilihan dari meja redaksi Bisnisindonesia.id pada Selasa (7/11/2023). Berikut sejumlah berita pilihan lainnya yang disajikan secara tajam dan mendalam.

1. Antrean Panjang Investor Asing Berburu Bank di Indonesia

Kemajuan teknologi di sektor perbankan Indonesia, seperti perbankan digital, membuka peluang besar bagi investor asing. Banyak penduduk Indonesia yang semakin mengadopsi teknologi dalam bertransaksi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa sepanjang tahun ini, sejumlah bank telah dilirik asing untuk diakuisisi. Hal ini membuktikan bahwa industri perbankan di Indonesia masih terus diminati oleh investor asing.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa antusiasme investor asing untuk mengakuisisi bank di Indonesia cukup tinggi.

"Sampai saat ini [investor asing yang masuk] masih terus berjalan. Sedang dalam proses, jadi ada beberapa yang mengajukan [akuisisi] dan itu nanti akan ada semacam seleksi," kata Dian kepada awak media setelah Rapat Kerja DPR dengan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Senin (6/11/2023) di Jakarta.

Dia sendiri menilai besarnya minat investor asing mengakuisisi bank di Indonesia karena potensinya besar, termasuk dalam hal digitalisasi. Mengacu pada data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI pada kuartal I/2023, 40% nilai transaksi digital di Asean berasal dari Indonesia.

2. Konglomerat Beken dan Anak-Anak Presiden di Kubu Prabowo-Gibran

Koalisi Indonesia Maju (KIM) secara resmi telah mengumumkan Tim Kemenangan Nasional(TKN) pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Senin (6/11/2023).

Banyak kiai, aktivis Cipayung, purnawirawan TNI dan Polri, hingga sederet koglomerat beken Tanah Air masuk dalam tim pemenangan Probowo-Gibran tersebut.

Tidak hanya mengumpulkan kekuatan dari kalangan politisi, pengusaha dan konglomerat beken, dan pemengaruh (influencer), kubu Prabowo-Gibran juga berhasil mengumpulkan anak-anak Presiden Republik Indonesia dalam tim pemenangan pemilu 2024.

Terbaru, TKN Prabowo-Gibran mengumumkan bahwa Siti Hediati Soeharto atau dikenal sebagai Titiek Soeharto, putri dari Mantan Presiden Soeharto bergabung sebagai Dewan Penasihat kubu tersebut.

Titiek merupakan mantan istri Prabowo, yang juga telah bergabung ke Partai Gerindra sejak Mei 2023 untuk maju sebagai calon legislatif (caleg). Masuknya Titiek Soeharto ke paslon Prabowo-Gibran membuat kubu itu berisi trah tiga Presiden Indonesia, baik era orde baru (orba) maupun reformasi.

Mereka adalah Titiek sebagai anak Soeharto, lalu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang merupakan anak Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Kaesang Pangarep dan Gibran yang merupakan anak Presiden Joko Widodo.

AHY dan Kaesang bertugas sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN. AHY menjadi respresentasi Partai Demokrat, sedangkan Kaesang merupakan representasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI)—yang langsung menjadi ketua umum hanya dua hari setelah bergabung ke partai tersebut.

3. Kantong Tebal Bankir Imbas Kinerja Ciamik Bank Jumbo

Besarnya keuntungan yang dibukukan oleh bank-bank jumbo di Tanah Air tahun ini turut mempertebal kantong para petinggi masing-masing bank, seiring dengan kucuran gaji dan bonus yang deras.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasinya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., misalnya, mengguyur Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah, serta Senior Executive Vice President hingga Senior Vice President dengan gaji, tunjangan, bonus, serta tantiem sebesar Rp1,73 triliun pada kuartal III/2023.

Angkanya naik 8% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau dibandingkan dengan gaji, tunjangan, bonus, dan tantiem pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,6 triliun.

Khusus bagi jajaran direksi, BMRI memberikan gaji, tunjangan, bonus dan tantiem, serta imbalan kerja jangka panjang sebesar Rp779,74 miliar pada kuartal III/2023, naik 18% YoY.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga telah membayar gaji dan tunjangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris hingga periode yang berakhir pada 30 September 2023 sebesar Rp210,41 miliar, naik 5,52% YoY. Khusus direksi, gaji dan tunjangan yang didapat sebesar Rp152,35 miliar, naik 15,52% YoY.

4. Tumpuan Akhir Target Pariwisata Nusantara

Di awal tahun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno optimistis target pergerakan wisatawan nusantara tembus 1,2 - 1,4 miliar hingga akhir tahun. Tiga bulan sebelum pergantian tahun, bidikan itu diakui sulit tercapai. Libur natal dan tahun baru bakal menjadi tumpuan terakhir mengejar target.

Optimisme Sandi agaknya dapat dimaklumi. Pergerakan wisatawan dalam negeri mencapai puncaknya pada 2022. Setelah berakhirnya pandemi Covid-19, geliat masyarakat lokal untuk berwisata cukup menggembirakan.

Data kementerian mendapati jumlah wisnus sepanjang tahun lalu mencapai 734,86 juta pergerakan. Selain melampui target 660 juta, capaian itu juga menjadi yang tertinggi setidaknya dalam delapan tahun terakhir.

Realisasi 2022 memicu pemerintah menaikkan target hingga dua kali lipat yakni 1,2 - 1,4 miliar pada 2023. Bidikan itu ditetapkan seiring dengan kembali bergeliatnya industri pariwisata, diikuti dengan fenomena revenge travel atau wisata ‘balas dendam’ akibat pandemi berkepanjangan.

Setelah sembilan bulan berjalan, realitas berkata sebaliknya. Kemenparekraf merevisi target mereka. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu optimis pergerakan wisatawan nusantara menyentuh 1 miliar hingga akhir tahun.

5. Kinerja Ciamik Grup Salim

Berdasarkan laporan keuangan, penjualan ICBP tembus Rp51,30 triliun atau meningkat 5% YoY. Kinerja itu ditopang penjualan kepada pihak ketiga yang tumbuh 6,55% YoY menjadi Rp21,57 triliun, dan penjualan kepada pihak berelasi mencapai Rp29,73 triliun atau naik 3,74% YoY.

Perseroan juga berhasil menurunkan beban pokok penjualan 0,67% YoY menjadi Rp32,70 triliun. Alhasil, ICBP membukukan laba bruto sebesar Rp18,60 triliun pada periode Januari —September 2023 atau naik 16,38% YoY.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan bahwa ICBP kembali mencatatkan pertumbuhan di tengah ketidakpastian perekonomian global. Menurutnya, hal tersebut diraih berkat ketangguhan model bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.

“Dengan didukung oleh ketangguhan model bisnis yang kami miliki, kami tetap positif untuk dapat menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada guna mempertahankan kinerja yang berkelanjutan serta posisi keuangan yang sehat,” pungkasnya.

Emiten lainnya yang membukukan kenaikan laba adalah PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) dengan keuntungan bersih Rp170,49 miliar hingga kuartal III/2023. Perolehan tersebut naik signifikan sebesar 79,78% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper