Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Baru Bank Jago (ARTO) Tembus 100.000 usai Rilis Gopay Tabungan

Bank Jago optimistis Gopay Tabungan dalam ekosistem GoTo berdampak pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago yang akan makin naik.
Pejalan kaki melintas di depan kantor pusat Bank Jago di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Pejalan kaki melintas di depan kantor pusat Bank Jago di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. (ARTO) Arief Harris Tandjung menyebut pihaknya mampu menjaring 100.000 nasabah baru dalam waktu tiga minggu usai meluncurkan Tabungan Gopay by Jago. 

Dia juga menyampaikan optimismenya bahwa dengan ekosistem GoTo ini berdampak pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago yang akan makin naik. Meski tak menyebut lebih rinci soal target yang dipasang, namun tercatat pihaknya saat ini telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp10,3 triliun, tumbuh 41% yoy pada kuartal III/2023.

“Pasti akan naik, tapi ini masih early to say. Harusnya kalau orang [nasabah] makin aktif tentu DPK akan bertambah,” ujarnya pada awak media usai agenda Media Gathering di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Adapun, dirinya menyebut dalam produk GoPay Tabungan ini pihaknya telah menjangkau masyarakat underbank. 

Bahkan, berdasarkan catatan Bisnis, saat ini dari 800.000 transaksi per hari, transaksi dari ekosistem GoTo telah mencapai 39%-40% mulai dari tabungan hingga pembayaran. 

Seperti diketahui Bank Jago resmi meluncurkan produk kolaborasi bersama GoTo Finansial (Gopay) yakni ‘GoPay Tabungan by Jago’ pada Rabu (18/10/2023). 

Secara teknis, produk yang ditawarkan dalam kolaborasi adalah tabungan gabungan layanan pembayaran di e-wallet dan tabungan di bank digital. Produk hasil ini menghubungkan pemilik akun Gopay dengan Bank Jago. 

Melalui persetujuan pengguna, pemilik akun Gopay akan menjadi nasabah Bank Jago. Sebaliknya, pemilik rekening Bank Jago bakal memiliki akun Gopay, di mana nasabah tidak perlu lagi melakukan isi ulang saldo (top up), karena secara otomatis nasabah terintegrasi dengan dompet digital besutan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) itu.

Di sisi lain, Arief juga menyinggung momen politik tentu akan mengerek pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. “Pertumbuhan kredit kita tetap tumbuh dengan baik, akhir tahun bisa mencapai 30% pertumbuhannya. Saat ini, penopang kredit terbanyak adalah consumer dan mass market,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, Bank Jago telah membukukan laba bersih Rp50,29 miliar, meningkat 24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp40,57 miliar. 

Laba bank terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik dari 22,91% menjadi Rp1,2 triliun. Meski begitu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun dari 10,47% pada September 2022 menjadi 9,97% pada September 2023. 

Dari sisi intermediasi, Bank Jago membukukan penyaluran kredit Rp10,9 triliun, tumbuh 33% yoy. Aset bank pun naik 21% yoy menjadi Rp19,12 triliun. Sementara dari segi pendanaan, Bank Jago meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp10,3 triliun, tumbuh 41% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper