Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pemilu 2024 Jumlah Uang Beredar Naik, Tembus Rp8.573,6 Triliun

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan posisi M2 tembus di angka Rp8.573,6 triliun atau tumbuh 3,3% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) melanjutkan tren positif pada November 2023 atau 3 bulan menjelang Pemilu 2024. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan posisi M2 tembus di angka Rp8.573,6 triliun atau tumbuh 3,3% secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Erwin menilai pertumbuhan tersebut relatif stabil dari bulan sebelumnya yang tumbuh 3,4% (yoy) ke angka Rp8.505,4 triliun. Artinya, dalam kurun waktu satu bulan, peredaran M2 naik senilai Rp68,2 triliun. 

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit [M1] sebesar 2,0% yoy dan uang kuasi sebesar 4,9% yoy,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/12/2023).

Peredaran M1 terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral, termasuk uang elektronik, dan tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Peredaran uang ini tumbuh dari Rp4.691,2 triliun (Oktober 2023) menjadi Rp4.725,7 triliun pada November. 

Uang kuasi yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan lainnya, baik rupiah maupun valuta asing atau valas, serta simpanan giro valas tumbuh 4,9% (yoy) dan berada di angka Rp3.820 triliun. Naik dari posisi bulan sebelumnya di angka Rp3.788,5 triliun. 

“Perkembangan M2 pada November 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat,” lanjutnya dalam laporan tersebut. 

Penyaluran kredit pada November 2023 tumbuh sebesar 9,7% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,7% (yoy). 

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 15,0% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 11,7% (yoy) pada Oktober 2023. 

Selain itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,3% (yoy), setelah tumbuh sebesar 6,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Posisi M2 Diramal Terus Naik

Sebelumnya, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro meramal selama empat bulan sebelum pemilu dan satu bulan setelah pemilu, tren M2 sejak Pemilu 2004 selalu meningkat.  

“Pada 2014 Rp165,5 triliun, 2019 segitu [Rp189,7 triliun] dan ini naik Rp20 triliun - Rp30 triliun. Tahun ini [Pemilu 2024] bisa naik lebih kencang,” ungkapnya dalam Media Gathering Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 2023 secara daring, Selasa (19/12/2023).  

Asmo, sapaannya, memaparkan M2 dalam pemilu 2004 meningkat Rp14,8 triliun. Sementara pada pemilu 2009, M2 meningkat Rp82,7 triliun. 

Kemudian pada pemilihan presiden 2014, posisi M2 meningkat hingga Rp165,5 triliun, sementara pada 2019 naik hingga Rp189,7 triliun.  

Artinya, apabila sesuai dengan proyeksi Asmo, di mana uang beredar pada pemilu 2024 akan naik lebih tinggi dari sebelumnya atau lebih dari Rp30 triliun, setidaknya hingga Rp219,7 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper