Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Uang Primer Tumbuh 8,6%, Capai Rp1.957,1 Triliun per Akhir Juni 2025

Posisi uang primer Juni 2025 tumbuh 8,6%, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya. Pertumbuhan dipengaruhi pengendalian moneter oleh Bank Indonesia.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan posisi uang primer atau M0 adjusted meningkat sebesar 8,6% secara tahunan menjadi Rp1.957,1 triliun per akhir Juni 2025. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut lebih lambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 14,5% secara tahunan (year on year/YoY). 

Secara bulanan pun uang primer yang disesuaikan ini juga meningkat senilai Rp19,59 triliun dari Mei 2025.  

“Berdasark­an faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted dipengaruhi oleh pengendalian moneter yang sudah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas [pengendalian moneter adjusted]” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025). 

Sejalan dengan hal tersebut, jumlah uang kartal yang diedarkan juga tumbuh sebesar 9,0% menjadi Rp1.153,04 triliun dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 8,1% menjadi Rp382,59 triliun. 

Untuk diketahui, uang primer (M0) adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia akibat pemberian insentif likuiditas.

Di mana BI memiliki Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) melalui pengurangan giro bank di Bank Indonesia dalam rangka pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) yang wajib dipenuhi secara rata-rata.

Melihat secara tren dalam enam bulan terakhir, jumlah uang primer yang disesuaikan ini cenderung menurun dari posisi Desember 2024 yang mencapai Rp2.027,33 triliun.

Begitu pula dengan jumlah uang kartal yang diedarkan pada akhir semester I/2025 ini lebih rendah dari akhir tahun lalu yang mencapai Rp1.204,54 triliun.

Sebelumnya pada Mei 2025, posisi uang primer tercatat senilai Rp1.939,1 triliun, tumbuh tinggi mencapai 14,5% (YoY) pada akhir Mei 2025 yang lebih tinggi dari pertumbuhan 13% pada April 2025.  

Utamanya terdorong oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 10,1% (YoY) dan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 10,7%. 

 Meski mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi secara tahunan, namun secara bulanan nilai uang primer Mei 2025 lebih rendah Rp13,2 triliun dari April 2025 yang senilai Rp1.952,3 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper