Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Beredar di Masyarakat Makin Banyak, Capai Rp9.597,7 Triliun

Bank Indonesia melaporkan uang beredar di masyarakat mencapai Rp9.597,7 triliun pada Juni 2025, tumbuh 4,9% YoY, didorong oleh peningkatan M1 dan uang kuasi.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan jumlah uang beredar di masyarakat sepanjang Juni 2025 bertambah cukup besar, yakni sejumlah Rp191,1 triliun menjadi Rp9.597,7 triliun.

Uang beredar dalam arti luas (M2) yang menunjukkan likuiditas perekonomian tercatat tumbuh 4,9% (year on year/YoY) pada Juni 2025. Laju pertumbuhan tersebut sama dengan Mei 2025. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 8,0% (YoY) dan uang kuasi sebesar 4,7%. Lebih tinggi dari pertumbuhan Mei 2025 yang masing-masing sebesar 6,3% dan 1,5%.

“Perkembangan M2 pada Mei 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/7/2025). 

Denny menjelaskan bahwa penyaluran kredit pada Juni 2025 tumbuh sebesar 7,6% (YoY), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,1%. Sementara aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,9%, relatif stabil terhadap pertumbuhan Mei 2025.

Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 8,2% (YoY), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 25,7%.

Secara perinci, komponen M1 dengan pangsa 56,4% dari M2, tercatat senilai Rp5.409,1 triliun atau tumbuh sebeaar 8,0% (YoY). Lebih tinggi dari pertumbuhan Mei yang sebesar 6,3%. 

Utamanya terdorong oleh perkembangan giro rupiah serta tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Masing masing tumbuh 10,6% (YoY) dan 5,9% menjadi Rp1.917,3 triliun dan Rp2.452,6 triliun. 

Melihat jenis uang kartal, Bank Indonesia mencatat uang kertas di luar bank umum dan BPR tercatat senilai Rp1.039,2 triliun atau tumbuh 8,4% (YoY).

Selanjutnya uang kuasi yang memiliki pangsa 43% dari M2, tercatat sejumlah Rp4.124,1 triliun atau tumbuh 4,7% (YoY).

Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Juni 2025 tercatat sebesar Rp1.957,1 triliun, tumbuh 8,6% (YoY). Berdasarkan komponen M0 adjusted, Uang Kartal tumbuh sebesar 9,0% (YoY), sementara Giro Bank Umum di BI adjusted tumbuh sebesar 8,1%.

Untuk diketahui, uang primer adalah uang kertas dan uang logam yang berada di luar BI serta simpanan giro bank umum di BI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro