Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) memperkenalkan wajah baru usai merampungkan proses spin off Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) yang resmi efektif beroperasi per 2 Januari 2024.
Hal ini disampaikan Jajaran Komisaris dan Direksi Bank Nano Syariah beserta petinggi Sinas Mas berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Jumat (12/1/2024) untuk memaparkan visi misi hingga potensi dan rencana ke depan.
"Bank Nano Syariah resmi beroperasi 2 Januari 2024. Kami akan membagikan apa itu Bank Nano Syariah, visi misi, program, dan rencana ke depannya," ujar Managing Director Sinar Mas Ferry Salman.
Sebagaimana diketahui, pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Sinarmas ini sejalan dengan ketentuan Undang– Undang No. 4 Tahun 2023 pasal 68 ayat 1 tentang pengembangan dan penguatan sektor keuangan dan juga sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia.
Direktur Bank Nano Syariah Soejanto Soetjijo menyebut perseroan ingin menciptakan bank yang modern dan inovatif sesuai dengan pilihan nasabah. Untuk mencapai hal tersebut, perseroan pun mengandalkan keuangan syariah berbasis teknologi.
"Saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru mencapai 7,3% sementara masyarakat Indonesia itu 86% penduduk muslim. Jadi, room to growth-nya luar biasa," ujarnya saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, Jumat (12/1/2024).
Baca Juga
Upaya transformasi Nanobank Syariah juga tercermin dari bagaimana perseroan mulai membidik ekosistem pesantren hingga masjid untuk menjadikan kedua tempat itu menjadi digital dan cashless.
"Saat ini kita melayani rekening masjid untuk penampungan infaq masjid sebanyak 1.811 masjid membuat cashless di masjid menggunakan QRIS. Kami juga mulai menyasar ekosistem pesantren," katanya
Transformasi digital juga hadir di beberapa produk, di mana Nanobank Syariah memberikan kemudahan pembayaran ZISWAF (zakat, sodaqoh, wakaf, infaq) melalui Aira Mobile.
Kemudian, Nanobank Syariah juga menawarkan bentuk investasi berlandaskan prinsip bagi hasil. "Bank sebagai agen investasi, perantara antara pemilik modal dan pengelola," ujarnya.
Selain itu, pengubahan wajah kantor cabang di era digital juga dilakukan guna makin relevan di pasaran. "Kita hadirkan community hub, ini untuk event dan juga mendukung UMKM," katanya.
Sejauh ini, permodalan Nanobank Syariah masih didukung sepenuhnya oleh Bank Sinarmas (BSIM) selaku pemegang saham pengendali (PSP) dengan porsi kepemilikan 51%. Sementara, kepemilikan saham lainnya digenggam oleh PT Sinarmas Multiartha sebesar 25% dan PT Asuransi Sinarmas sebanyak 24%
Tercatat per Desember 2023, aset Nanobank Syariah menyentuh Rp8,09 triliun dengan Dana Pihak Ketiga mencapai Rp7,31 triliun dengan rasio pembiayaan permasalah (nonperforming financing/NPF) sebesar 2,2%.
Perseroan juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp124,22 miliar. Tak hanya itu, Nano Bank Syariah telah mencatatkan jumlah pendaftar haji di Nanobank hingga 61.974 orang.