Bisnis.com, JAKARTA - Dua direksi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diketahui melakukan penjualan saham BBCA pada awal 2024. Kinerja harga saham BBCA memang sedang dalam tren moncer pada awal tahun ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur BCA Subur Tan menjual 1 juta lembar saham BBCA miliknya pada 10 Januari 2024 di harga Rp9.650. Alhasil, dengan transaksi penjualan itu Subur Tan meraup Rp9,65 miliar.
"Tujuan transaksi adalah untuk penjualan," tulis Kepala Sub Divisi BCA Linda Chandrawati dalam keterbukaan informasi pada Jumat (12/1/2024).
Kepemilikan saham BBCA Subur Tan pun menyusut. Namun, setelah transaksi Subur Tan masih menggengam 10,35 juta lembar saham BBCA.
Direktur BCA lainnya Lianawaty Suwono juga tercatat menjual 500.000 lembar saham BBCA dalam dua kali transaksi. Per 9 Januari 2024, Lianawaty menjual 250.000 lembar saham BBCA di harga Rp9.600.
Lianawaty kemudian melanjutkan penjualan 250.000 lembar saham BBCA pada 10 Januari 2024 di harga Rp9.650. Alhasil, dalam dua kali transaksi, Lianawaty meraup nilai penjualan sahamnya Rp4,81 miliar.
Baca Juga
Kepemilikan saham Lianawaty di BBCA turut menyusut setelah transaksi penjualan. Namun, Lianawaty masih menggengam 1,77 juta lembar saham BBCA.
Seiring dengan transaksi penjualan saham oleh dua petingginya itu, BBCA mencatatkan kinerja harga saham yang moncer pada awal 2024. Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBCA naik 1,31% ke level Rp9.700 pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (12/1/2024).
Harga saham BBCA juga naik 1,31% dalam sepekan ini. Lalu, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harga saham BBCA naik 3,19%.
Harga saham BBCA juga dinilai masih prospektif pada 2024. Danareksa Sekuritas menempatkan peringkat overweight pada sektor perbankan dengan BBCA sebagai pilihan utama. Danareksa Sekuritas merekomendasikan buy untuk BBCA dengan target harga Rp12.100.