Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memproyeksikan tahun ini menerbitkan 29 juta kartu debit baru.
Ini dilakukan guna mengakomodir penambahan rekening, penggantian kartu karena rusak, hilang, kadaluarsa dan penyaluran bantuan sosial.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mencatat sales volume on/off us tercatat sebesar Rp56 triliun, atau meningkat sebesar Rp17 triliun apabila dibandingkan dari posisi 2022.
“Strategi BRI dalam mendorong pertumbuhan volume transaksi diantaranya memberikan promo menarik,” katanya pada Bisnis, Senin (22/1/2024).
Tak hanya itu untuk terus menumbuhkan bisnis kartu debit, perseroan juga berupaya memperluas enabler kartu debit seperti penambahan akuisisi merchant di berbagai kategori, serta menambah kerjasama co-branding.
Adapun, berdasarkan Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia yang dirilis Kamis (18/1/2024), volume transaksi via kartu ATM dan debet mencapai 631,65 juta per November 2023. Tumbuh 1,58% dari periode yang sama tahun lalu 621,84 juta transaksi.
Bila ditilik secara bulanan, angka tersebut naik dibanding Oktober 2023 sebesar 630,37 juta transaksi. Bahkan, jika dibanding September 2023 volume transaksi via kartu ATM dan debet hanya menyentuh 619,73 juta transaksi.
Di sisi lain, berdasarkan nilai transaksi per November 2023 mencapai Rp628,03 triliun, susut 1,13% dibanding tahun lalu Rp635,2 triliun secara tahunan (yoy).
Sementara jika dirinci secara bulanan, angka ini mengalami perlambatan, di mana per Oktober 2023 nilai transaksi menyentuh Rp630,8 triliun, sedangkan pada September 2023 hanya Rp621,23 triliun.
Lebih lanjut, jumlah kartu ATM dan debet mengalami perlambatan, di mana per November 2023 menyentuh 277,87 juta kartu. Angka ini susut dari Oktober 2023 sebesar 280,48 juta.
Sedangkan, pada Agustus dan September 2023 angka yang tumbuh tidak lebih besar yakni masing-masing hanya 273,67 juta dan 277,11 juta.