Bisnis.com, JAKARTA – PT Julo Teknologi Finansial menyebut inklusi keuangan masih memiliki ketimpangan dengan tingkat literasi di masyarakat Indonesia.
CEO & Co-founder Julo, Adrianus Hitijahubessy menuturkan perusahaan berupaya meningkatkan literasi keuangan dari berbagai lapisan sosial untuk membantu perekonomian, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
“Pada saat ini, kita dihadapkan dengan fenomena timpangnya tingkat inklusi dengan literasi keuangan. Inklusi keuangan mampu mencapai 85% dan berbanding dengan literasi yang hanya mencapai 49%," katanya dalam siaran pers, Rabu (7/2/2024).
Dia menambahkan hal tersebut menunjukkan bagaimana masyarakat makin terpapar dengan jasa keuangan tanpa dibarengi dengan pemahaman yang memadai. Peningkatan inklusi serta literasi keuangan secara bersamaan menjadi bagian dari langkah aktif Julo untuk membuat masyarakat Indonesia semakin berdaya secara finansial.
Pada tahun ini, Julo menghadirkan talkshow dengan tajuk ‘BisaTerus Melesat Finansial Setelah Menikah’ guna memberikan edukasi mengenai pentingnya manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.
Salah satu pembicara, Senior Digital Marketing Manager Julo Darwin Nursamsur membagikan tips mengelola keuangan efektif pasca pernikahan secara praktis.
Baca Juga
“Jangan mikir yang terlalu kompleks, mulai aja dulu dari mikir rencana jangka pendek misal seminggu dan bisa catat sederhana. Nanti begitu sudah terbiasa, baru mulai alokasi persentase tiap bulannya," ujarnya.
Menurutnya, setelah menikah perencanaan keuangan sangat penting untuk memfasilitasi pernikahan yang kuat dan stabil.
Sementara itu, Head of Marketing Julo, Mikhal Anindita menuturkan perusahaan yang telah berusia tujuh tahun tersebut mewujudkan inklusi keuangan melalui akses kredit digital.
"Kami berharap agar inovasi produk JULO dari tarik dana tunai, bayar tagihan, top-up e-wallet sampai biaya pendidikan dapat semakin optimal dalam memenuhi kebutuhan nasabah dengan pemahaman keuangan yang makin baik," ujarnya.