Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi berada di level 13% hingga 15% pada tahun ini.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyebut ada sejumlah strategi untuk perseroan mengejar pertumbuhan kredit tersebut.
"Di Bank Mandiri core kami di wholesale banking, namun kami terus mengejar pertumbuhan di ritel banking termasuk kredit pemilikan rumah [KPR]," ujarnya dalam Economic Outlook CNBC, Kamis (29/2/2024).
Lebih lanjut, beberapa hal yang perseroan lalukan untuk perbaikan dari sisi proses bisnis adalah dengan menjaga kecepatan delivery pemberian kredit.
Wanita yang kerap disapa Xandra itu juga menyebut bahwa perseroan juga berusaha proaktif untuk hadir ke developer dan para konsumen. Bahkan, perseroan juga mengandalkan super app Livin untuk mengakselerasi pertumbuhan kredit.
"Kami menyediakan tidak hanya Livin untuk payment dan transfer. Tapi, kami juga memberikan loan offering berdasarkan data nasabah dan kemampuan nasabah yang dimaksud," ujarnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan kredit perbankan bisa mencapai 9%-11% Sebagai informasi, Bank Mandiri mengumumkan meraih laba bersih konsolidasi Rp55,1 triliun sepanjang 2023 atau melonjak 33,7% secara tahunan.
Direktur Utama BMRI Darmawan Junaidi menuturkan capaian ini membuat pasar mengapresiasi kinerja perusahaan. Tercatat saham Bank Mandiri tumbuh di atas IHSG yakni mencapai lebih dari 21%. "Aset Bank Mandiri menjadi terbesar di Indonesia," katanya dalam konfrensi pers, Rabu (31/1/2024).
Dia juga menekankan, Bank Mandiri juga mencatatkan kinerja solid pada pertumbuhan kredit. Tercatat saat kredit nasional naik 10,4%, Bank Mandiri tumbuh lebih tinggi yakni 16,3%.