Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI) Usai Tebar Dividen Jumbo

Simak prospek saham-saham bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI) usai tebar dividen jumbo ke investor.
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa
Logo Bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI). Dok Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja saham emiten bank BUMN (BBRI, BBNI, BBTN, BMRI) dinilai makin prospektif usai membagi dividen jumbo dalam gelaran rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang selesai pada pekan ini. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan harga saham Himbara terus melanjutkan fase uptrend, yang terdorong dari kinerja fundamental perbankan yang tumbuh di atas ekspektasi. 

“Mereka [Bank Himbara] konsisten menghasilkan dan mampu menciptakan kinerja yang impresif dari top line dan bottom line,” ujarnya pada Bisnis, Jumat (8/3/2024)

Lebih lanjut, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyampaikan bahwa hasil pertemuan RUPST makin menunjukkan kinerja positif dari sektor perbankan. Terlebih lagi, sejak kuartal I/2023 kinerja perbankan yang terjaga. 

“Ini sejalan dengan proyeksi konsensus analis termasuk kami. Kinerja yang positif ini telah mendorong kenaikkan harga saham BMRI, BBNI, BMRI, dan BBTN pada perdagangan hari ini,” ucapnya pada Bisnis. 

Dirinya pun memasang target harga pada masing-masing Himbara, misal BBRI sebesar Rp6.650, kemudian BBNI Rp6.400, BMRI Rp7.400 dan BBTN Rp1.700.

Adapun, dalam riset Maybank Sekuritas Indonesia yang dirilis baru-baru ini mempertahankan pandangan positif terhadap perbankan Indonesia pada 2024.

Tercatat, pertumbuhan kredit industri perbankan tetap bertahan kuat pada Januari 2024, meningkat sebesar 11,8% secara tahunan dari sebelumnya 10,5% Januari 2023.

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit industri awal tahun ini ditopang oleh seluruh kategori penyaluran kredit, antara lain kredit investasi senilai 13,4% yoy, kredit modal kerja sebesar 12,3% yoy dan kredit konsumsi senilai 9,6% yoy. 

“Dari sisi sektor, pertumbuhan tercepat di kredit adalah pertambangan, layanan sosial, dan layanan bisnis,” kata analis Jeffrosenberg Chenlim dan Faiq Asad, Jumat (8/3/2024)

Dari segi pendanaan, deposito naik 5,8% secara tahunan pada Januari 2024 untuk semua bank, jauh lebih cepat dibandingkan Desember 2023 sebesar 3,8%

Selain itu, pertumbuhan dana murah alias CASA juga meningkat sebesar 5,6% dibanding Desember yang hanya sebesar 2,9%

“Kami melihat hal ini sebagai pertanda positif bagi perbankan, karena pertumbuhan CASA yang lebih cepat akan membantu memitigasi dampak tingginya suku bunga terhadap biaya pendanaan alias cost of fund,” ujar sang analis. 

Harga Saham Bank BUMN 

Berdasarkan RTI Business, harga saham emiten bank BUMN memang kompak menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (8/3/2024).

Tercatat, harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 2,09% dalam 24 jam terakhir dan ditutup di level Rp6.100 Lalu, selama sepekan, harga saham BBNI juga menguat 3,39%.

Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan penguatan saham sebesar 2,01% ke level Rp6.350. Dalam sepekan saham BBRI menguat 3,67% 

Lalu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menjadi emiten terakhir dalam menggelar RUPST tahun ini mengalami penguatan, di mana harga saham naik 0,35% ke level Rp7.125. Bila ditilik selama sepekan, saham BMRI naik 1,42%

Terakhir, harga saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) naik 1,1%. Sayangnya, berbeda dengan ketiga Himbara lain, harga saham BBTN dalam sepekan terkoreksi 4,17%. 

Rangkuman Dividen Bank BUMN 2024

1. Dividen BRI

BRI menjadi bank pelat merah pertama yang membagikan dividen pada pemegang sahamnya. Perlu diketahui bahwa BRI telah memutuskan untuk memanfaatkan 80% laba tahun buku 2023 atau sebesar Rp48,1 triliun untuk dividen tunai.  

Nilai dividen tunai itu terdiri dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp12,67 triliun yang telah dibagikan BRI kepada pemegang saham pada awal tahun ini. Kemudian sisanya akan dibagikan BRI sebanyak Rp35,43 triliun. 

Adapun, nilai dividen per saham dari BRI mencapai Rp319 per saham mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 151,55 miliar lembar. Sebanyak Rp84 per saham telah ditebar dalam tebaran dividen interim. Lalu, sisanya menjadi Rp235 per saham.  

"Atas pencapaian kinerja, dalam RUPST telah menyetujui penggunaan laba pengkonsolidasian yang diatribusikan pemilik 80% sebagai dividen atau sekurang Rp48,1 triliun," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers pada Jumat (1/3/2024). 

2. Dividen BNI 

BNI telah memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp10,45 triliun, dengan dividen per saham sebesar Rp280,49. Berdasarkan keputusan RUPST pada Senin (4/3/2024), BNI telah memutuskan untuk menebar 50% dari total laba bersih tahun 2023. 

"RUPST telah menyetujui pembagian dividen 50% dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp10,45 triliun. Dengan demikian nilai dividen 280,49 per saham," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar

Selain untuk dividen, 50% dari laba lainnya dimanfaatkan BNI untuk saldo laba ditahan sebagai pengembangan usaha berkelanjutan. Adapun, nilai dividen BNI kali ini naik dibandingkan tahun lalu, di mana BNI menebar Rp7,3 atau 40% dari total laba bersih tahun buku 2022. 

Royke mengatakan BNI meningkatkan rasio dividen tahun ini mempertimbangkan berbagai kondisi. Perseroan misalnya mampu mengelola rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level 22% per Desember 2023.  

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar (tengah), Wakil Direktur Utama Putrama Wahju Setyawan (kanan), dan Direktur Finansial Novita Widya Anggraini memberikan paparan saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 di Jakarta, Senin (4/3/2024)./ JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar (tengah), Wakil Direktur Utama Putrama Wahju Setyawan (kanan), dan Direktur Finansial Novita Widya Anggraini memberikan paparan saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 di Jakarta, Senin (4/3/2024)./ JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

3. Dividen BTN

BTN resmi membagikan 20% laba untuk dividen pada 2024 atas kinerja tahun lalu. Dalam RUPST yang diselenggarakan hari ini, Rabu (6/3/2024) pemegang saham menyetujui membagikan Rp700,19 miliar. 

"Atau Rp49,89136 per saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu setelah RUPS. 

Dengan besaran dividen ini, maka pemerintah akan menerima sekitar Rp420,11 miliar sebagai pemilik 60% saham BTN, sedangkan sisanya akan menjadi hak pemegang saham publik. 

4. Dividen Bank Mandiri

Bank Mandiri sepakat membagikan 60% dari laba tahun tahun lalu sebagai dividen. Dengan persentase yang ditetapkan, maka dividen Bank Mandiri mencapai Rp33,03 triliun. Keputusan ini setara dengan Rp353,9575 per lembar saham. 

Dari total dividen, sekitar Rp17,17 triliun akan diserahkan kepada pemerintah sebagai pemegang saham terbesar, sementara sisanya akan didistribusikan secara proposional kepada publik. Sedangkan sisanya sebanyak 40% atau Rp22,02 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper