Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. atau AMAG memutuskan untuk membagikan dividen tunai senilai Rp148,6 miliar atau Rp30 per saham untuk tahun buku 2023. Hal tersebut berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 April 2024.
“Perseroan menyampaikan rencana pembagian dividen untuk periode tahun buku 2023 sesuai dengan RUPSLB tanggal 25 April 2024 dengan dividen yang akan dibayar Rp148,6 miliar,” tulis AMAG dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (13/5/2024).
Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 3 Mei 2024 selambat-lambatnya sampai dengan pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan pada 3 Mei 2024 dan besarnya dividen yang akan diterima per lembar saham akan diinformasikan setelah tanggal pencatatan.
Berdasarkan keterbukaan informasi tersebut, pencatatan dividen dilakukan pada 8 Mei 2023. Sementara cum date di pasar reguler pada 6 Mei 2024 dan ex date di pasar reguler yakni 7 Mei 2024. Tanggal pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham akan dilakukan pada 22 Mei 2024.
Berdasarkan laporan perseroan per 31 Desember 2023, AMAG memperoleh laba bersih senilai Rp148,07 miliar. Laba bersih turun 12,7% apabila dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada 2022 yang mencapai Rp169,77 miliar.
Sementara saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai Rp874,7 miliar. Total ekuitas yang dimiliki perseroan mencapai Rp1,7 triliun.
Baca Juga
Tahun lalu, AMAG juga membagikan dividen senilai Rp100 miliar atau Rp20 per lembar saham untuk tahun buku 20232. Dividen tersebut sekitar 59 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2022 yakni Rp169,77 miliar.
Sebanyak Rp3 miliar dari laba bersih digunakan sebagai dana cadangan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan kala itu.
Kemudian sisa laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 setelah dikurangi dengan dana cadangan dan pembagian dividen tunai digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja perseroan dan dicatat sebagai laba yang ditahan.