Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik mencapai Rp42,72 triliun sepanjang 2024 atau hingga 30 Mei 2024.
“Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Mei 2024 tercatat beli neto sebesar Rp42,72 triliun,” kata Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (2/6/2024).
Sepanjang periode tersebut, BI mencatat aliran masuk modal asing di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp86,07 triliun. Sementara itu, terjadi aliran modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara yang mencapai Rp34,72 triliun dan dari pasar saham sebesar Rp4,26 triliun.
Adapun, pada pekan terakhir Mei 2024, BI mencatat terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp4,75 triliun.
Erwin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari beli neto Rp3,31 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp6,19 triliun di SRBI, sementara di pasar saham tercatat jual neto Rp4,75 triliun.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Mei 2024 tercatat sebesar 71,77 bps, naik terbatas dibandingkan 24 Mei 2024 sebesar 71,44 bps.
Baca Juga
Tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun pada Jumat pagi (31/5) turun ke level 6,90%, dari 6,95% pada Kamis (30/5).
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (31/5) dibuka melemah pada level (bid) Rp16.250 per dolar AS, dari penutupan hari sebelumnya pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS.
Erwin menegaskan bahwa BI dalam hal ini akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.