Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Selasa (4/6/2024) dan menyentuh level Rp16.197.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 33 poin atau 0,20% menuju level Rp16.197 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS mencatatkan pelemahan 0,05% ke posisi 104,09.
Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas dibuka menguat. Won Korea, misalnya, mencatatkan penguatan 0,27%, lalu diikuti rupee India 0,38%, dan ringgit Malaysia 0,27%. Adapun, yuan China dan baht Thailand melemah 0,05% dan 0,04%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan hari ini, pergerakan mata uang rupiah akan berfluktuasi tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.220 - Rp16.270.
Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari luar negeri, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di AS meningkat 0,3% pada bulan lalu. Kenaikan ini menyamai peningkatan yang belum direvisi pada Maret, dan mencerminkan tekanan inflasi yang stabil.
“Pembacaan inflasi utama yang stabil ini telah mendorong para pedagang untuk memperkirakan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September mendatang,” ujarnya.
Baca Juga
Ibrahim menambahkan fokus minggu ini tertuju pada keputusan suku bunga di Eropa dan Kanada. Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Kanada diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga, yang berpotensi memicu pelonggaran moneter di seluruh dunia.
“Sementara itu, The Fed juga akan mengadakan pertemuan minggu depan, meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil,” tuturnya.
Dari dalam negeri, tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2024 mencapai 2,84% YoY atau lebih rendah dibandingkan April sebesar 3%. Secara bulanan, Indonesia mengalami deflasi yang terutama disebabkan oleh penurunan harga pangan dan energi.
Usainya momen Ramadan dan Idulfitri juga berkontribusi pada deflasi di sektor pangan. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi inti dapat terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terkendali, kapasitas perekonomian yang masih besar, serta imported inflation yang terkendali berkat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
“BI juga memperkirakan inflasi volatile food akan kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan [GNPIP] di berbagai daerah,” kata Ibrahim.
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Selasa (4/6/2024)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.09 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.190 dan harga jual sebesar Rp16.210 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.03 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp16.035 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.335 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 16.035 16.335
E Rate 16.190 16.210
Bank Notes 16.035 16.335
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.22 WIB masing-masing sebesar Rp16.187 dan Rp16.212 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp16.130 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.280 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 16.130 16.280
E Rate 16.187 16.212