Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Tokio Marine Life Insurance menyebut dampak kenaikan suku bunga bank sentral terutama The Federal Reserve System (Fed) sejak 2022 dan diikuti oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) memberikan dampak positifnya naiknya yield portofolio obligasi pemerintah yang dipegang oleh perusahaan.
Dalam hal ini obligasi tenor pendek yang menjadi penyumbang utama kenaikan kinerja investasi.
Head of Investment Tokio Marine Life Insurance Indonesia Cholil Ridwan mengatakan sebagai gambaran, salah satu sub dana pendapatan tetap perseroan pada 2023 memiliki kinerja naik sebesar 5,37% net.
“Kemudian diikuti oleh subdana saham domestik di kisaran 4%—6.75%. Namun demikian, hingga April 2024 kinerja investasi subdana mengalami penurunan karena faktor pasar yakni naiknya yield obligasi pemerintah dan melemahnya IHSG [Indeks Harga Saham Gabungan],” kata Cholil kepada Bisnis, Selasa (4/6/2024).
Cholil mengatakan pihaknya tetap menerapkan diversifikasi penempatan investasi, di mana perseroan berinvestasi di beberapa kelas aset seperti saham, obligasi pemerintah dan korporasi serta deposito berjangka.
Dia juga menyebut imbal hasil yang tinggi bukan menjadi tujuan utama perusahaan, pasalnya semakin tinggi ekspektasi imbal hasil maka semakin tinggi pula risiko yang melekat di instrumen tersebut.
Baca Juga
“Kami melakukan diversifikasi penempatan investasi yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing subdana yang kami kelola, serta mengikuti sejumlah parameter internal sebelum melakukan penempatan investasi dengan prinsip kehati-hatian,” kata Cholil.
Cholil memastikan bahwa setiap investasi dilakukan dengan risiko terukur dan memberikan imbal hasil yang memadai. Dalam hal ini, lanjut dia, keamanan dana nasabah menjadi prioritas utama perusahaan.
Selain itu, Cholil menyebut pendapatan investasi Tokio Marine Life juga turut memberikan kontribusi ke total pendapatan selain dari pendapatan utama perusahaan dari premi.
“Pendapatan dari investasi dapat berfluktuasi seiring dengan kondisi pasar yang mempengaruhi IHSG dan harga obligasi YTD Apr 2024, yang berdampak pada seluruh industri,”tandasnya.