Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan premi perusahaan reasuransi mencapai Rp7,22 triliun pada kuartal I/2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 38,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp5,2 triliun.
Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang, mengungkapkan bahwa peningkatan ini terutama didorong oleh asuransi properti, yang menyumbang premi sebesar Rp4,3 triliun. Premi asuransi properti tersebut mengalami kenaikan 26,2% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp3,4 triliun.
“Reasuransi tumbuh 38,4% didominasi oleh asuransi properti,” kata Trinita dalam paparan beberapa waktu lalu.
Selain asuransi properti, lini bisnis asuransi kredit juga berkontribusi signifikan dengan premi sebesar Rp827 miliar, melonjak 306,4% dari Rp203 miliar pada kuartal I 2023. Sementara itu, premi dari asuransi marine cargo mencapai Rp803 miliar, naik 44,6% dari Rp555 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, beberapa lini bisnis mengalami penurunan. Premi asuransi kendaraan bermotor turun 3,7% menjadi Rp66 miliar dari sebelumnya Rp68 miliar. Asuransi kecelakaan diri juga mengalami penurunan 35,7% menjadi Rp35 miliar dari Rp54 miliar pada kuartal I 2023.
Di sisi lain, klaim yang dibayarkan perusahaan reasuransi pada kuartal I 2024 menurun 21,5% menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,82 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
"Klaimnya mengalami penurunan, tetapi klaim untuk health insurance dan kredit insurance mengalami kenaikan," tambah Trinita.
Lini bisnis properti menyumbang klaim terbesar dengan total Rp614 miliar, meskipun angka ini menurun 46,9% dari Rp1,15 triliun pada tahun lalu. Asuransi kredit mencatatkan klaim sebesar Rp372 miliar, naik 197,2% dari Rp125 miliar. Klaim asuransi kesehatan juga meningkat tajam sebesar 2938,9% menjadi Rp4 miliar, setelah sebelumnya tidak ada klaim yang dicatat pada kuartal I 2023.