Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Paylater, Bank Danamon (BDMN) Pede Bisnis Kartu Kredit Tetap Moncer

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) optimistis bisnis kartu kredit akan moncer pada tahun ini meski paylater terus mendapatkan sorotan pertumbuhan.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Danamon, Jakarta, Rabu (21/2/2024)./Bisnis - Arief Hermawan.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Danamon, Jakarta, Rabu (21/2/2024)./Bisnis - Arief Hermawan.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) optimistis bisnis kartu kredit akan moncer pada tahun ini meski harus bersaing ketat dengan paylater. Bank Danamon sendiri telah menyiapkan bekal untuk bertarung di segmen kredit tanpa jaminan itu dengan mengakuisisi portofolio Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI). 

Consumer Lending Business Head of Bank Danamon Enriko Sutarto mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis kartu kredit 15% sampai 20% pada tahun ini. Adapun, pada kuartal II/2024, bisnis kartu kredit Bank Danamon telah tumbuh di kisaran 10% sampai 15%. Perusahaan optimistis target pertumbuhan bisnis kartu kredit bisa tercapai.

"Karena ada dukungan inisiatif pembelian portofolio Standard Chartered," katanya dalam acara Opening Ceremony dan Press Conference DXPO by Danamon pada Kamis (18/7/2024).

Bank Danamon memang telah merampungkan aksi akuisisi terhadap SCBI pada akhir 2023. Bank Danamon pun resmi mengambil alih portofolio bisnis konsumer SCBI seperti kartu kredit hingga kredit pemilikan rumah (KPR).

Ia mengatakan peluang pertumbuhan transaksi kartu kredit pada tahun ini terbuka lebar. Adapun, Bank Danamon akan memaksimalkannya melalui berbagai cara.

"Pada dasarnya kami lihat di market, kami disuport fitur-fitur andalan di kartu kredit. Inisiatif portofolio Standard Chartered juga membuka peluang cross selling," ujar Enrico.

Bank Danamon juga manfaatkan ekosistem pemegang saham pengendalinya dari Jepang yakni Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG).

Meski begitu, Bank Danamon menilai terdapat sejumlah tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan bisnis kartu kredit tahun ini. "Kalau melihat tantangan yang ada, segmen kartu kredit ini terbatas pada segmen yang bankable. Sementara, banyak masyarakat belum terjemah fasilitas bank pada umumnya," katanya.

Terlebih, saat ini bisnis kartu kredit dihadapkan pada persaingan dengan paylater, di mana paylater menyasar pasar yang relatif tidak terjemah bank. 

Bank Danamon pun menyiapkan strategi bersaing dengan paylater. Bank Danamon misalnya memiliki kartu kredit Danamon Paylight bekerja sama dengan Mastercard.

"Limitnya kecil memberi keleluasaan ke nasabah yang sifatnya transaksional. Menjadi solusi opsi tambahan bagi masyarakat selain paylater yang banyak tersebar di masyarakat," ujarnya.

Secara industri, mengacu statistik sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit tumbuh 5,09% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp36,12 triliun pada Maret 2024. Jumlah transaksi kartu kredit juga naik 14,13% yoy menjadi 36,73 juta transaksi.

Adapun, jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 18,13 juta unit pada Maret 2024 naik 4,31% yoy dibandingkan Maret 2023 sebanyak 17,38 juta unit.

Namun, bisnis paylater tumbuh lebih pesat lagi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan paylater mencapai Rp6,13 triliun per Maret 2024. Angka tersebut meningkat 23,90% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper