Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah dibuka melemah pada perdagangan akhir pekan. Sementara itu nilai tukar yen Jepang berdasarkan data Bloomberg berada pada level 149,63 yen per dolar AS pada pukul 09.49 WIB.
Sebagaimana diketahui, rupiah membuka perdagangan dengan turun 0,24% atau 39 poin ke posisi Rp16.276 per dolar AS. Adapun, indeks dolar terpantau turun 0,02% ke posisi 104,180.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,11%, dolar Singapura turun 0,06%, won Korea turun 0,52%, dan rupee India turun 0,1%,
Sementara itu mata uang yang naik adalah dolar Hong Kong sebesar 0,01%, peso Filipina 0,11%, yuan China naik 0,08%, ringgit Malaysia naik 0,35% dan baht Thailand naik 0,08%.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan mata uang rupiah pada perdagangan Jumat (2/8/2024) rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.180 - Rp16.260 per dolar AS.
Ibrahim mengatakan Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga dapat dilakukan paling cepat pada bulan September jika inflasi tetap sesuai dengan ekspektasi.
Baca Juga
Powell, yang berbicara pada konferensi pers setelah keputusan Fed untuk tidak mengubah suku bunga acuannya, menyalakan harapan investor untuk pemotongan suku bunga pada bulan September dengan menyatakan bahwa para pembuat kebijakan semakin yakin bahwa inflasi terus mendekati target 2%.
Gubernur Kazuo Ueda mengatakan bank akan terus menaikkan suku bunga setelah kenaikan 15 basis poin pada hari Rabu, terutama jika ekonomi dan inflasi terus membaik sejalan dengan prospek BOJ.
Namun, komentar Ueda, yang muncul setelah pasar tutup, mengindikasikan bahwa bank sentral semakin dekat untuk mengakhiri langkah-langkah stimulus selama beberapa dekade lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Suku bunga acuan jangka pendek BOJ berada di sekitar 0,25% setelah kenaikan pada hari Rabu.
Pemulihan ekonomi China terhenti karena data PMI yang lebih negatif. Data indeks manajer pembelian Caixin pada hari Kamis menunjukkan kontraksi yang tidak terduga di sektor manufaktur Tiongkok. Angka tersebut muncul hanya sehari setelah data PMI pemerintah menunjukkan tren yang sama.
PMI Caixin merupakan titik lemah utama, mengingat sejauh ini pada tahun 2024, PMI tersebut telah melukiskan gambaran yang lebih positif tentang sektor manufaktur China.
Sementara itu, dari dalam negeri Aktivitas manufaktur nasional tercatat mengalami kontraksi setelah bertahan di level ekspansi selama 34 bulan berturut-turut. Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Juli 2024 kini berada di level 49,3 atau turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya.
Berdasarkan laporan S&P Global, PMI manufaktur tercatat terkontraksi di bawah level 50 terakhir kali pada Agustus 2021 saat masa pandemi. Kala itu, PMI manufaktur Indonesia berada di level 43,7.
“Setelah itu, kinerja manufaktur terus berekspansi. Kondisi operasional manufaktur pada Juli 2024 terkontraksi disebabkan tingkat output dan permintaan baru turun pada tingkat sedang,” kata Ibrahim dalam riset harian, Kamis (1/8/2024).
Faktor utama yang menjadi penyebab penurunan indeks PMI manufaktur, yaitu permintaan pasar yang menurun drastis sehingga penjualan merosot untuk pertama kali dalam 1 tahun terakhir. Hal ini diikuti dengan ekspor yang masih melemah dan penundaan pengiriman barang.
Kurs Jual Beli Dolar AS dan Yen di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.51 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.284 dan harga jual sebesar Rp16.268 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.06 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp16.115 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.415 per dolar AS.
Nilai tukar yen Jepang terhadap rupiah di BCA untuk e-rate berada dalam rentang RpRp108,63 untuk beli dan Rp108,75 kurs jual. Sedangkan untuk TT Counter, BCA menetapkan nilai tukar Rp107,27 untuk beli dan Rp110,42 untuk jual.
Kurs Jual Beli Dolar AS dan Yen di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.36 WIB masing-masing sebesar Rp16.250 dan Rp16.275 untuk e-rate. Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp16.210 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.360 per dolar AS.
Sementara itu, BRI menetapkan harga beli yen sebesar Rp108,60 dan harga jual sebesar Rp109,14 berdasarkan e-rate. Kurs yen Jepang di BRI hari ini untuk TT Counter adalah Rp107,68 untuk beli dan Rp110,36 untuk kurs jual.