Bisnis.com, MALANG — Penyaluran kredit UMKM PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) menembus Rp114,4 triliun pada semester I/2024.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan penyaluran kredit UMKM itu tumbuh 12,7% secara tahunan (yoy).
“Bertumbuhnya pembiayaan sebesar itu merupakan bentuk dukungan bagi UMKM,” katanya pada Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 di Malang, Selasa (20/8/2024).
Dukungan BCA pada sektor UMKM, kata dia, juga tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) perseroan yang sebesar 22,2%.
Dukungan berkelanjutan BCA kepada UMKM Indonesia, kata dia, juga terlihat dari penyelenggaraan workshop dan penerbitan sertifikasi halal, yang telah membantu menerbitkan 1.000 sertifikat halal sepanjang 2023.
BCA juga berupaya mempermudah akses UMKM ke pasar potensial melalui berbagai acara yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli.
Baca Juga
Terbaru, BCA telah menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2024 dengan partisipasi lebih dari 1.200 UMKM yang mempromosikan produk-produk unggulan mereka.
Sampai akhir 2024, kata Widodo, workshop tersebut akan diikuti 60 UMKM agar dapat mengekspor produknya. Kegiatan tersebut berlangsung di Malang, 20-24 Agustus 2024 diikuti sebanyak 20 UMKM, Surabaya 20 UMKM pada 3-7 September 2025, dan Bandung 20 UMKM pada 27-31 September 2024.
Yang berminat, kata dia, sebenarnya ada 145 UMKM. Setelah dikurasi, lolos 60 UMKM. Menurutnya, BCA peduli pada pengembangan UMKM karena perannya yang penting bagi perekonomian Indonesia. Sumbangan UMKM terhadap GDP mencapai 61%, sedangkan penyerapan tenaga kerja mencapai 97% pada 2023.
Dia meyakinkan, UMKM yang dilatih tersebut sebenarnya sudah berhasil menguasai pasar dalam negeri, sehingga mereka perlu mengembangkan pasar luar negeri yang masih terbuka luas.
Bersama International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, kata dia, BCA merancang program UMKM Indonesia Go Export untuk mendampingi para pelaku UMKM agar memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk memperluas usaha mereka ke mancanegara.
“Melalui program pelatihan ini, kami menargetkan 60 UMKM akan siap melakukan ekspor. Kami berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini dengan optimal, sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi sesuai standar internasional,” ujarnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan produk UMKM yang diminati pasar di luar negeri. Pada 2023, kata Widodo, UMKM Indonesia Go Export diselenggarakan di Semarang dan Yogyakarta.
Melalui program ini, BCA berhasil mendampingi salah satu UMKM peserta asal Yogyakarta, Wastraloka, melakukan ekspor perdana ke Tiongkok.
Selain itu, BCA juga berhasil membawa UMKM Indonesia Go Export lainnya yaitu Prospero Food Realcho untuk mengirimkan produk cocoa powder sebanyak 2 kontainer total 34mts dengan total nilai transaksi sebanyak US$57.800 atau setara dengan Rp907 juta ke salah satu negara di Asia.
Direktur ICC, Luciana Indomo, mengatakan upaya meningkatkan kinerja ekspor dari sektor UMKM memerlukan kolaborasi dari banyak pemangku kepentingan.
Dia sangat mengapresiasi inisiatif Bakti BCA yang menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. Dengan dukungan berkelanjutan serta sinergi yang kokoh antara BCA dan ICC Indonesia, dia yakin inisiatif ini akan membuka peluang bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekspor, sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan pada kuartal II/2024 pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 4,98%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi kuartal I/2024 yang mencapai 4,81%.
Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim, kata dia, yakni ekspor. Penyumbang terbesar ekspor, yakni perhiasan/permata, tembaga, serta kayu dan barang dari kayu.
“Karena itulah, kami mengapresiasi kepada BCA melatih dan mendorong UMKM untuk dapat mengekspor produknya ke berbagai negara tujuan,” ujarnya.