Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Bank Sumut Tambah Modal Rp4 Triliun, Singgung KUB hingga IPO

Bank Sumut mengincar dana sebesar Rp4 triliun untuk penambahan modal bank, baik melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), perpetual bond, hingga IPO.
Bank Sumut mengincar dana sebesar Rp4 triliun untuk penambahan modal bank, baik melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), perpetual bond, hingga IPO./Dokumen Bank Sumut
Bank Sumut mengincar dana sebesar Rp4 triliun untuk penambahan modal bank, baik melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), perpetual bond, hingga IPO./Dokumen Bank Sumut

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mengincar dana sebesar Rp4 triliun untuk penambahan modal bank, baik melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), perpetual bond, hingga initial public offering (IPO).

Direktur Utama Bank Sumut Babay Farid Wazdi mengatakan selain penambahan modal dari kolaborasi ketiga strategi tersebut, terdapat juga opsi penguatan modal dari pemegang saham.

Bank Sumut berencana mengurangi dividend payout ratio, sehingga dana lebih banyak bisa dialokasikan sebagai modal tambahan.

Dividend payout ratio kita akan lebih kecil kepada pemegang saham terus menjadi modal di Bank Sumut. Kalau yang keempat ini memang baru tahun 2028 kita bisa KBMI II gitu. Tapi kalau mungkin IPO bisa di 2025, 2026, 2027 itu bisa [jadi KBMI 2],” jelasnya di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Menurutnya dana Rp4 triliun tersebut akan digunakan untuk mendukung sejumlah pilot project guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, salah satunya pinjaman daerah.

“Sekarang kita sudah ada dua pinjaman daerah di Kabupaten Nias dan Tebing, sudah lunas ya” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Babay, untuk Bupati dan Walikota baru, perseroan pun mendorong pihak tersebut untuk melakukan pinjaman daerah ke Bank Sumut.

“Nah dengan pinjaman daerah itu, maka dia [kepala daerah] bisa membangun di awal. Contoh, membangun pertanian kan pangan termasuk isu global," kata Babay.

Selain itu, pinjaman daerah ini, lanjutnya, akan difokuskan pada sektor-sektor strategis yang krusial seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan.

Sebagaimana diketahui, PT Bank Sumut membukukan laba bersih sebesar Rp351,62 miliar pada semester I/2024. Laba ini turun 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) yang mencapai Rp376,48 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2024 yang telah diaudit dan dipublikasi di harian Bisnis Indonesia yang dikutip Senin (23/9/2024), pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank Sumut mencapai Rp1,17 triliun pada Juni 2024.

Perusahaan juga melaporkan net interest margin (NIM) naik 32 basis poin (bps) ke level 6,46% pada Juni 2024 dari 6,14% pada Juni 2023.

Laba Bank Sumut juga terdorong dari pendapatan lainnya naik 10,79% secara tahunan menjadi Rp51,71 miliar pada semester I/2024 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp46,67 miliar pada semester I/2023.

Bank Sumut pun tercatat telah menjalankan langkah efisiensi seperti penyusutan beban tenaga kerja sebesar 13,79% yoy, dari Rp454,83 miliar pada semester I/2023 menjadi Rp392,09 miliar pada semester I/2024.

Sementara, dari sisi intermediasi, Bank Sumut telah menyalurkan kredit Rp27 triliun pada semester I/2024, tumbuh 3,71% yoy. Adapun, pembiayaan Bank Sumut tumbuh 2,72% yoy menjadi Rp2,65 triliun dari Rp2,58 triliun. Kenaikan kredit dan pembiayaan mengerek kenaikan aset bank sebesar 3% yoy menjadi Rp41,95 triliun dari sebelumnya Rp40,73 triliun.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Sumut mencapai Rp34,07 triliun pada Juni 2024, naik 2,27% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 2,54% yoy menjadi Rp19,43 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper