Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Produk Gadai Masyarakat Diramal Naik selama Ramadan

Penyaluran pembiayaan industri pergadaian per Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 28,27% YoY.
Ilustrasi gadai. /Freepik
Ilustrasi gadai. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penyaluran pembiayaan perusahaan pergadaian makin tumbuh pada Ramadan tahun ini.

Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK, mengatakan penyaluran pembiayaan industri pergadaian per Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 28,27% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp89,43 triliun.

"Didominasi oleh penyaluran dalam bentuk produk gadai, yaitu sebesar 82,18% atau senilai Rp73,49 triliun," ujar Agusman dalam jawaban tertulis, Jumat (7/3/2025).

Pertumbuhan tersebut, kata Agusman, diprediksi berlanjut seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap produk gadai. "Termasuk pada saat bulan ramadan," katanya.

Tak hanya perusahaan pergadaian, OJK juga memprediksi adanya kenaikan pinjaman buy now pay later (paylater) serta fintech P2P lending menjelang Lebaran tahun ini.

Proyeksi ini didasarkan pada tren tahun sebelumnya. Menjelang Lebaran pada April 2024, outstanding pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan meningkat sebesar 31,45% secara tahunan (year on year/YoY). Angka ini lebih tinggi apabila dibandingkan pada Maret 2024 yang tumbuh 23,90% YoY.

Sementara itu, pembiayaan industri P2P lending mengalami kenaikan 24,16% YoY pada April 2024, naik dari 21,85% YoY pada Maret 2024.

“Namun, diharapkan peningkatan ini tetap terkendali agar tidak menimbulkan lonjakan NPF [non-performing financing] di masa mendatang,” kata Agusman.

Per Januari 2025, pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan mencapai Rp7,12 triliun, meningkat 41,9% YoY. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan pada Desember 2024 yang tumbuh 37,6% YoY. Tingkat NPF gross tercatat sebesar 3,37%, masih di bawah ambang batas yang ditetapkan OJK yakni 5%.

Sementara itu, pada industri P2P lending, outstanding pembiayaan per Januari 2025 tumbuh 29,94% YoY dengan nominal mencapai Rp78,50 triliun. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan Desember 2024 yang mencatat pertumbuhan 29,14% YoY. Tingkat risiko kredit macet industri secara agregat atau Tingkat Wanprestasi 90 Hari (TWP90) tetap stabil di posisi 2,52%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper