Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KB Bank (BBKP) Optimistis Raup Laba Tahun Ini usai Bukukan Rugi pada 2024

KB Bank (BBKP) meyakini bisa membalikkan kondisi rugi pada 2024 menjadi laba pada tahun ini.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang KB Bank di Jakarta, Senin (4/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang KB Bank di Jakarta, Senin (4/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) atau KB Bank meyakini dapat mencatatkan laba bersih pada tahun ini usai membukukan rugi bersih konsolidasi pada 2024.

Sepanjang tahun lalu, rugi bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik KB Bank sebesar Rp6,32 triliun pada 2024. Kerugian bank pada 2024 membengkak dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,03 triliun.

Direktur Utama KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee menyampaikan perseroan yakin bisa membalikkan kondisi menjadi laba pada tahun ini.

"Kami optimis KB Bank dapat mencatatkan laba bersih di tahun 2025 dan menjadi salah satu layanan perbankan terbaik kedepannya,” kata Tom dalam keterangan tertulis pada Sabtu (15/3/2025).

Berdasarkan Laporan Keuangan, KB Bank sebenarnya mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) konsolidasi yang melesat 42,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,15 triliun pada 2024, dari tahun sebelumnya Rp808,88 miliar.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun naik menjadi 1,31% pada 2024, dari tahun sebelumnya 0,78%. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross KB Bank menyusut menjadi 9,06% pada 2024, dari sebelumnya 9,56%. NPL net pun susut menjadi 4,38% dari 4,87%.

Terkait dengan rugi pada tahun lalu, Tom menjelaskan sebagian besar disebabkan adanya pencatatan beban non-recurring yang diperlukan untuk mempersiapkan langkah menuju profitabilitas pada 2025.

Beban non-recurring tersebut mencakup pencatatan beban pajak tangguhan (deferred tax) sebesar Rp1,42 triliun, yang berkaitan dengan potensi pemulihan pajak penghasilan (PPh) di masa depan akibat akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi.

Selain itu, KB Bank membukukan pencadangan (impairment) dari revaluasi anak usaha sebesar Rp1 triliun sebagai langkah strategis untuk memperkuat neraca keuangan. Pembebanan ini sendiri tidak mempengaruhi struktur permodalan dari KB Bank.

Adapun, dari sisi penyaluran kredit, BBKP telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp47,52 triliun pada 2024, turun 3,82% yoy. Aset bank pun turun 1,46% menjadi Rp83,07 triliun.

Di sisi lain, KB Bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp46,59 triliun pada 2024, naik 4,02% yoy. Sementara, dana murah atau current account saving account (CASA) naik 31,37% menjadi Rp13,2 triliun pada 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper