Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra Life Ungkap Strategi Hadapi Tantangan Klaim Asuransi Kesehatan

Ciputra Life mengungkap pencegahan dan peningkatan kualitas layanan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan bisnis asuransi kesehatan di Indonesia.
Direktur Ciputra Life Listianawati (kiri), Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso, (tengah) dan Direktur Ciputra Life Then Henry Marten memaparkan kinerja perusahaan pada pertengahan Agustus 2024./Bisnis - Pernita H
Direktur Ciputra Life Listianawati (kiri), Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso, (tengah) dan Direktur Ciputra Life Then Henry Marten memaparkan kinerja perusahaan pada pertengahan Agustus 2024./Bisnis - Pernita H

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) mengungkap strategi dalam menghadapi tantangan risiko klaim asuransi kesehatan. Perusahaan menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk industri asuransi, masyarakat, serta penyedia layanan kesehatan.

Direktur Ciputra Life, Listianawati Sugiyanto, menyoroti bahwa pendekatan pencegahan dan peningkatan kualitas layanan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan bisnis asuransi kesehatan di Indonesia.

“Tidak hanya pelaku industri asuransi, namun dibutuhkan juga peran serta dari masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat, fokus kepada pencegahan, dan deteksi dini sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat,” kata Listi kepada Bisnis, pada Senin (17/3/2025).

Selain itu, lanjut Listi, peran serta dari penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit sangat diperlukan untuk memberikan treatment yang proporsional sesuai dengan kebutuhan pasien dan tidak melakukan overtreatment yang tentunya akan merugikan pasien serta meningkatkan loss ratio asuransi kesehatan.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa sinergi antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan perusahaan asuransi, termasuk mekanisme Coordination of Benefit (COB) antara BPJS Kesehatan dan perusahaan asuransi swasta, akan berdampak positif terhadap prospek asuransi kesehatan kumpulan.

Dalam menghadapi dinamika industri, Ciputra Life berfokus pada dua area utama, yaitu produk dan layanan.

Dari sisi produk, perusahaan terus melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan calon pelanggan. Sementara itu, dalam hal layanan, Ciputra Life mengoptimalkan digitalisasi guna meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan.

“Ciputra Life berfokus untuk meningkatkan layanan agar lebih fleksibel, efisien, dan terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan kepada nasabah melalui proses digitalisasi, seperti mobile apps, e-card, e-claim, dan lainnya,” tambahnya.

Pada pertengahan 2024, Ciputra Life meluncurkan Ciputra Medical Insurance, yang merupakan produk asuransi kesehatan kumpulan yang dirancang untuk memberikan perlindungan optimal bagi karyawan perusahaan.

Produk ini mencakup manfaat rawat inap, rawat jalan, rawat gigi, kacamata, serta medical check-up dengan premi yang sangat terjangkau. Selain itu, Ciputra Medical Insurance juga menawarkan manfaat khusus bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan premi kurang dari Rp1 juta per tahun.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio klaim asuransi kesehatan mengalami penurunan pada 2024. Rasio klaim turun menjadi 71,2% dari sebelumnya 97,5% pada 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh penerapan manajemen risiko yang lebih baik oleh perusahaan asuransi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penyesuaian harga atau repricing pada tahun 2024.

“Hal ini merupakan efek dari penerapan manajemen risiko oleh perusahaan asuransi yang banyak melakukan repricing pada tahun 2024, yang bersamaan dengan perbaikan tata kelola serta penyesuaian fitur asuransi kesehatan yang banyak didominasi oleh asuransi kesehatan yang bersifat as charged,” kata Ogi dalam jawaban tertulis pada Kamis (13/3/2025).

Sementara itu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat klaim kesehatan asuransi jiwa sepanjang 2024 meningkat 16,4% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp24,18 triliun.

Meski masih mengalami kenaikan, tren pertumbuhan klaim kesehatan pada 2024 lebih terkendali dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada 2023 kenaikannya mencapai 24,6%. Di sisi lain, pendapatan premi asuransi kesehatan mencapai Rp19,84 triliun, meningkat 25,3% dibandingkan tahun 2023.

Bila angka klaim dan premi tersebut dihitung, rasio klaim kesehatan asuransi jiwa sampai dengan akhir 2024 lalu sebesar 121,8%.

Sementara itu, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat ada kenaikan klaim kesehatan di industri asuransi umum. Sepanjang 2024, klaim kesehatan asuransi umum tumbuh 8,1% YoY menjadi Rp6,88 triliun.

Di sisi lain, premi kesehatan tercatat sebesar Rp11,82 triliun, tumbuh signifikan 77,2% YoY. Rasio klaim kesehatan asuransi umum periode 2024 terkontrol di level 58,2%, bahkan membaik dari periode 2023 yang hampir menyentuh 100%, tepatnya 95,3%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper