Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru Rp7,9 triliun hingga Maret 2025.
Angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan penurunan tersebut seiring dengan tantangan kondisi ekonomi yang masih melemah dan perlambatan penjualan di industri otomotif.
“Jika dibandingkan periode sama tahun lalu nilai tersebut mengalami penurunan, disebabkan oleh kondisi ekonomi yang masih melemah serta perlambatan penjualan di industri otomotif,” kata Gani kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025).
Gani mengungkap sektor otomotif masih menjadi penyumbang terbesar dalam total pembiayaan baru Adira Finance, dengan kontribusi sekitar 71%. Meski menghadapi tantangan, perusahaan terus mengupayakan pertumbuhan pembiayaan melalui sejumlah strategi.
Gani menyebut perusahaan terus memperkuat berbagai inisiatif strategis, antara lain dengan mengoptimalkan potensi jaringan distribusi yang luas, terutama wilayah potensial di luar Pulau Jawa, memperkuat sinergi dengan grup untuk memperluas penetrasi pasar secara lebih efektif, serta melakukan ekspansi ke bisnis non-otomotif seperti pembiayaan multiguna dan alat berat.
Baca Juga
Selain itu, lanjut Gani, Adira Finance juga terus mengembangkan digitalisasi internal dan ekosistem guna meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional. Sementara itu, pembiayaan kendaraan listrik mencatatkan pertumbuhan signifikan.
“Terkait pembiayaan kendaraan listrik, hingga Maret 2025 penyaluran pembiayaan kendaraan listrik Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 80% [YoY] menjadi Rp145,5 miliar. Meskipun demikian, porsi pembiayaan kendaraan listrik masih relatif kecil dibandingkan total pembiayaan baru Perusahaan,” ungkapnya.
Gani menambahkan bahwa pihaknya tetap optimistis terhadap prospek kendaraan listrik di Indonesia.
“Ke depan, Perusahaan juga akan terus mendorong pertumbuhan di segmen kendaraan listrik, sejalan dengan meningkatnya minat konsumen serta dukungan kebijakan pemerintah terhadap kendaraan berbasis listrik,” ungkapnya.
Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10%—15% secara tahunan (year on year/YoY) pada 2025. Sebagai catatan, sepanjang 2024 perusahaan mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp36,6 triliun.