Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan alias OJK buka suara terkait rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Bank DKI.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan hingga saat ini belum terdapat pengajuan IPO dari Bank DKI.
Meski demikian, Dian menyebut OJK senantiasa mendorong bank untuk terus memberikan nilai tambah strategis bagi seluruh stakeholders dan mendukung pendalaman pasar keuangan.
"Salah satunya dengan melakukan penawaran umum perdana saham guna memperkuat permodalan dalam rangka pertumbuhan bisnis, meningkatkan transparansi dan tata kelola dengan status perusahaan terbuka," kata Dian dalam jawaban tertulis, Senin (28/4/2025).
Selain itu, Dian menyebut OJK mendorong semua BPD untuk bisa IPO ataupun menerbitkan obligasi. Akan tetapi, kata dian, dalam rangka suksesnya IPO tersebut dan perlindungan terhadap investor, seluruh BPD akan diarahkan untuk memenuhi prasyarat mendasar.
Misalnya yaitu disiplin fiskal pemerintah daerah, profesionalisme, tata kelola, rentabilitas dari bank, dan rating yang baik dari lembaga pemeringkat yang kredibel.
Baca Juga
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya membeberkan soal peluang bank pembangunan daerah tersebut untuk melantai di Bursa Efek Indonesia alias BEI.
Dia juga meminta OJK Jabodetabek mengawal rencana IPO Bank DKI dan pengembangan sistem keuangan daerah yang sehat dan inklusif untuk menjalankan fungsi pengawasan dan advisory secara optimal.
Sementara Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo bahkan menyebut perusahaan sedang masuk dalam proses assessment fundamental perseroan. Namun demikian, memang dirinya belum memastikan secara detail kapan IPO tersebut akan berlangsung.
Diberitakan sebelumnya, Bank DKI sebenarnya sudah mendapatkan izin prinsip penawaran saham perdana ke publik dari 2023. Namun, seiring dengan kondisi di tahun politik, dikatakan bahwa IPO siap digelar pada tahun ini.
"Kondisi tidak mendukung, maka waktu ini ditunda. Sekarang kan, kalau IPO kan waktunya juga harus pas gitu ya. Nah, berhubung tahun politik 2024 ini, jadi memang kami menunda," katanya setelah acara Mid Year Banking and Economic Outlook Infobank pada Selasa (2/7/2024) di Jakarta.
Mengutip Bloomberg, Bank DKI disebutkan telah merancang IPO dengan target membidik dana segar sekitar US$150—US$200 juta atau setara Rp2,26 triliun hingga Rp3,01 triliun.
Sumber Bloomberg yang mengetahui rencana tersebut menyatakan Bank DKI bekerja sama dengan PT BCA Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas Indonesia dalam potensi IPO di Bursa Efek Indonesia.