Bisnis.com, JAKARTA — GoTo Financial menegaskan bahwa layanan GoPay dan GoPay Later tidak pernah menerbitkan kartu dalam bentuk fisik. Pernyataan ini disampaikan menyusul beredarnya informasi menyesatkan di media sosial mengenai keberadaan kartu fisik GoPay Later yang disebut-sebut dapat digunakan untuk tarik tunai di ATM maupun transaksi di mesin EDC.
Kepala Corporate Affairs GoTo Financial Audrey P. Petriny menekankan bahwa informasi tersebut merupakan modus penipuan. Pelaku mencoba memanipulasi korban agar memberikan informasi pribadi dengan iming-iming kartu yang menawarkan berbagai kemudahan.
“Kami sampaikan bahwa GoPay maupun GoPay Later tidak pernah menerbitkan kartu dalam bentuk fisik. Informasi yang beredar tersebut merupakan bentuk penipuan untuk memanipulasi korban agar memberikan informasi pribadi,” kata Audrey saat dihubungi Bisnis pada Kamis (15/5/2025).
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa semua informasi resmi terkait produk, layanan, dan program promosi dari GoPay maupun GoPay Later hanya disampaikan melalui saluran resmi.
“Informasi resmi terkait produk, layanan, dan program promosi dari GoPay dan GoPay Later hanya disampaikan melalui saluran resmi, yaitu kanal Instagram @GoPayIndonesia, email resmi, ataupun push notification melalui aplikasi GoPay,” tegasnya.
Audrey juga mengimbau seluruh konsumen dan pengguna untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang tidak berasal dari sumber resmi.
“Kami mengimbau seluruh konsumen dan pengguna untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi yang tidak berasal dari saluran resmi tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, akun Instagram @ecommurz mengunggah modus baru penipuan yang mencatut nama GoPay Later. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa dengan menggunakan kartu fisik GoPay Later, pengguna bisa menarik uang tunai di ATM serta melakukan pembayaran belanja hanya dengan menggesek kartu. Penipu juga mengklaim bahwa kartu tersebut bebas biaya administrasi dan tahunan seumur hidup.
Di sisi lain, GoTo Financial saat ini sedang menargetkan peningkatan signifikan dalam penyaluran pinjaman melalui GoPay Later. Hingga akhir 2025, perusahaan menargetkan portofolio pinjaman lebih dari Rp8 triliun.
“Kami menargetkan peningkatan portofolio pinjaman lebih dari Rp8 triliun pada akhir tahun 2025, dengan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian,” kata Audrey kepada Bisnis, Rabu (23/4/2025).
Menurut laporan keuangan GoTo kuartal keempat 2024, penyaluran pinjaman konsumen tumbuh 172% secara tahunan (year-on-year), mencapai Rp5,2 triliun. Audrey mencatat bahwa lonjakan ini dibarengi dengan tingkat keterlambatan pembayaran (delinquency rate) yang tetap stabil.
Sementara itu, dalam laporan keuangan konsolidasi PT GoTo Gojek Tokopedia hingga akhir Desember 2024, piutang pembiayaan secara grup, termasuk GoTo Financial, mencapai Rp785,93 miliar. Sedangkan piutang pinjaman tercatat sebesar Rp969,68 miliar.